Jenis-jenis pencetak gambar

Jenis-Jenis Printer Di pasaran 

1. Printer InkJet

Jenis-Jenis Printer Dan Fungsi Printer
Gambar Printer InkJet (Epson WP 4020)
Jenis Printer ini adalah yang paling umum ditemui pada saat ini. Printer ini menyemprotkan tinta ke atas kertas untuk membentuk gambar. Hal ini terjadi dikarenakan ada sebuah plat magnet yang langsung mengalirkan tinta ke atas kertas sesuai dengan pola yang diinginkan. Kualitas cetakan printer inkjet hampir menyamai kualitas cetakan pada printer laserjet. Kualitas printer inkjet standar adalah sekitar 300 dpi (dots per inch) , walaupun jenis printer yang baru sudah mulai berimprovisasi. Selain tinta warna, printer inkjet juga bisa diatur untuk mencetak dalam bentuk hitam putih.
Printer jenis ini sudah menggunakan media tinta yang telah terisi pada suatu media penyimpanan dan siap menyemprotkan titik-titik dengan warna-warna kombinasi yang diperintahkan oleh komputer. Karena menggunakan sistem semprotan maka hasil yang didapatkan lebih baik kualitasnya daripada dot matrix. Tinta yang disemprotkan dapat dengan cepat mengering dalam hitungan detik.
Kelebihan Printer Inkjet :
– Hasil cetaknya lebih cepat dibanding dot matrix
– Kualitas cetaknya cukup baik
– Tidak terlalu bising ketik mencetak
Kekurangan Printer Inkjet :
– Harga relatif lebih mahal dibanding dot matrix
– Tinta printer original relatif mahal
– Tidak dapat mencetak lebih dari 1 rangkap
2.Printer dot matrix
Jenis-Jenis Printer Dan Fungsi Printer
 

Gambar Printer Dot Matrix (Epson FX-2190)

Dot matrix adalah system pembentukkan karakter dari sejumlah titk-titik Printer dot matrix mempunyai element yang terdiri dari jarum-jarum yang menekan pita sehingga dapat mencetak pada kertas.
Printer kategori ini menggunakan pita sebagai tinta, dan pin yang berfungsi sebagai alat pemukul untuk mencetak pada bidang kertas. Hasil cetakannya berupa titik-titik kecil yang merangkai menjadi karakter. Oleh sebab itu hasil cetakan printer ini terlihat kasar.
Printer ini bekerja seperti halnya mesin tik sehingga dengan menggunakan printer ini, cetakan dapat langsung dirangkap dengan karbon. Printer ini hanya menghasilkan warna tunggal sesuai dengan warna dari pita yang dipasangkan, biasanya warna merah atau hitam.
Kecepatan cetaknya sangat bervariasi yakni antara 50-500 karakter per detik. Jumlah pinnya sangat bervariasi antara 9 -24 dan menentukan kualitas cetak yang dihasilkan.
Meskipun saat ini teknologi printer sudah semakin canggih, namun printer dot matrix masih diproduksi karena printer dot matrix dapat digunakan untuk mencetak dokumen tembusan, yang biasanya digunakan untuk membuat Continues Form, kwitansi dan Dokumen yang sudah ada cetakannya lainnya seperti Stopmap, Amplop, dll.
Kelebihan Printer dot matrix
– Dapat mencetak rangkap sekaligus.
– Dapat mencetak ukuran kertas yang lebar.
– Biaya pita printer yang relatif murah
Kekurangan Printer dot matrix
– Dpi dan ppm rendah sehingga hasil cetak terlihat kasar
– Proses cetak yang lambat
– Suaranya berisik ketika bekerja
– Warna yang dihasilkan tidak bervariasi.

3. Printer LED/LCD

Jenis-Jenis Printer Dan Fungsi Printer
Gambar Printer LED (Samsung CLP 415nw)
Pada dasarnya jenis printer LED/LCD ini hampir sama dengan printer laser tetapi tidak menggunakan laser untuk membuat pola pada drumnya melainkan menggunakan cahaya. Orang-orang sering menyamakan printer Laser dengan printer LED/LCD. Proses cetaknya hampir sama tetapi printer LED/LCD menggunakan light-emitting diode. Printer ini menghasilkan kualitas cetak yang sangat tinggi baik itu teks maupun grafis.

4. Printer Laser Jet

Printer Laser Jet
Gambar LaserJet (Xerox Phaser 3250)
Printer laserjet atau sering disebut dengan printer laser merupakan jenis printer yang menggunakan laser pada proses pencetakannya.
Proses Kerja Printer Laser Jet
Pertama-tama laser disinarkan pada sejenis drum untuk membuat pola gambar yang akan dicetak. Lalu drum itu berputar melalui toner ( sejenis tinta untuk laserjet tetapi berupa bubuk dan tidak cair ) dan bagian pada drum yang berlistrik mengambil toner. Lalu dengan kombinasi antara tekanan dan panas. tinta di drum itu dipindahkan ke atas kertas.
Printer laserjet bekerja sangat cepat dan catridgenya bertahan lebih lama. Sama seperti printer inkjet printer laserjet juga bisa diatur untuk mencetak warna hitam putih saja atau seluruh warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black)
Karena sistem yang mirip dengan fotocopy yaitu menggunakan photographic drum, perbedaanya pada mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder yang berputar, sedangkan pada laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per titik oleh semiconductor laser.
Kualitas cetakan yang dihasilkan selain cepat juga sangat tajam dan hemat biaya tinta. Printer laser sangat tepat digunakan bagi mereka yang frekuensi mencetaknya dalam jumlah banyak. Cocok digunakan untuk usaha Fotocopy dan Percetakan maupun Perkantoran.
Kelebihan Printer Laser Jet :
– Kecepatan cetak tinggi
– Hasil cetak sangat baik
– Tidak bising
Kekurangan Printer Laser Jet :
– Harga printer yang mahal
– Cepat Panas

5. Plotter / Wide Format Printing

Plotter / Wide Format Printing
Gambar Printer Plotter (Designjet Z6200)
Plotter merupakan salah satu peralatan outputnya dapat mencetak grafis pada surface kertas, Vinyl, Sticker, dan berbagai bahan lainnya dalam ukuran besar dengan hasil yang memuaskan. Printer ploter cocok untuk mereka yang menerima jasa print digital outdoor dan indoor seperti banner, poster, sticker, cutting, dsb.
Jenis printer ini keakuratan pencetakan sangatlah dapat diandalkan. Ada 2 jenis printer plotter yakni flatbed plotter dan drum plotter.
Kelebihan Plotter :
– Dapat mencetak kertas yang lebar
– Kecepatan cetak sangat baik
– Kualitas cetak sangat baik
– Tidak bising

Kekurangan Plotter :
– Harga relatif mahal
– Memakan tempat
– Boros tinta

6. Printer Thermal (POS Printer)

Printer Thermal (POS Printer)
Gambar LaserJet (Epson TM T88)
Jika anda pergi ke sebuah supermarket atau toko swalayan bahkan di kios-kios dan warung anda akan menemui printer jenis ini di meja kasir.
Kualitas thermal printer hampir sama dengan dot matrix, thermal printer menggunakan panas dan bukan ketukan atau impact. Keuntungan dari thermal printer adalah lebih tidak berisik dan mempunyai kecepatan tinggi, kelemahannya adalah harus menggunakan kertas khusus thermal ( umumnya permukaan licin dan dalam bentuk roll )
Tehnik yang digunakan printer ini adalah mengeluarkan panas untuk setiap pin pada head print yang akan mencairkan lilin dan melekatkan pada kertas yang khusus. Prinsip kerja printer ini mirip dengan printer dot matrix hanya saja printer thermal menggunakan panas pada pin nya.
Kelebihan :
– Bentuknya relatif kecil
– Cepat dalam mencetak
– Harga relatif mahal
– Tidak bising

Kekurangan :
– Harus menggunakan kertas khusus
– Tidak bisa mencetak kertas lebar

7. Buble Jet

Buble Jet
Gambar Bubble Jet (Canon-i70)
Printer ini memang masih terhitung cukup mahal. Meskipun gambar dapat dikatakan menyerupai hasil cetakan film. Saat ini, ia memang belum dapat mencetak pada ukuran kertas yang besar sehingga ukurannya juga dapat dikatakan kecil. Printer ini biasanya dapat digunakan langsung dengan kamera tanpa perantara komputer. Karena selain dilengkapi dengan konektor USB, ia juga dilengkapi dengan card reader. Kini juga sudah tersedia printer photo portable yang dapat juga digunakan sebagai slide show.
Keunggulan :
– Stabil, respond dan suara sangat lembut.
– Dapat digunakan langsung dengan kamera tanpa perantara computer
Kekurangan :
– Cartridge mahal
– Hasil menggenang apabila terkena air

8. Printer Solid Ink

Gambar LaserJet (ColorQube 8570)
Printer ini menggunakan sejenis tinta yang sudah dililinkan. Cara kerjanya adalah printer melelehkan tinta yang melilin tersebut lalu ditampung dalam sebuah tempat yang kemudian dipindahkan ke sejenis drum yang lalu akan mendinginkan tinta itu baru mencetaknya ke kertas. Jika dibandingkan dengan jenis-jenis printer lain, jenis printer ini mempunyai komponen dalam yang lebih sedikit. Suhu serta kelembapan kertas mempengaruhi kerja printer ini.

9. Printer DTG ( Direct to Garment)

Printer DTG ( Direct to Garment)
Gambar Printer DTG (T-Jet-Blazer)
Printer DGT yang umumnya ada dipasaran lokal tanah air merupakan salah satu bentuk modifikasi atau pengembangan dari dunia printing yang baru. Peminat mesin ini dari dunia sablon kaos yang tadinya sablon warna manual sekarang berkembang menjadi printing kaos digital untuk dapat mencetak t-shirt / Kaos & kain secara langsung tanpa perantara ( tanpa transfer paper).
Printer DTG mempermudah para penjual kaos-kaos satuan untuk bisnis distro. Printer DTG sekarang ini menggunakan modifikasi dari printer merk Epson. Jenis tinta yang digunakannya adalah jenis tinta textil.
Selain bahan katun, printer dtg direct to garment ini juga bisa digunakan untuk mencetak sablon di atas bahan kain handuk, kain Satin, kain TC dan kayu.
Keunggulan menggunakan Printer DTG adalah :
– Bisa mencetak Full color
– Hasil sablon tajam dan merata dengan warna yang memuaskan
– Hasil awet dan bisa dicuci berkali-kali seperti hasil sablon manual
– Hasil cetak halus meresap ke bahan kain
– Tidak usah menggunakan transfer paper
– Tidak usah menggunakan mesin press kaos
Kelemahan :
– Perawatan head printer yang susah dan cendrung cepat buntu jika tidak merawatnya dengan benar.
– Harga tinta printer sangat mahal dari tinta sablon
– Harga jual jauh lebih mahal dari sablon manual untuk produksi jumlah banyak.

10. Printer Label

Printer Label
Gambar Printer Label (zebra tlp 2844z)
Printer Label ini digunakan untuk mencetak label dengan jumalah banyak dan lebih mudah. Beberapa Printer Label memiliki banyak fungsi sekaligus yakni pada supermarket juga bisa digunakan untuk mencetak barcode. Beberapa Printer label juga bisa mencetak label dengan berbagai bentuk.

Red Eye and Patch Tools

Fungsi Spot Healing Tool PhotoShop + Pic

Tool ini terbagi menjadi 4 yaitu : Spot Healing Brush Toll, Healing Brush Tool,Patch Tool, Red Eye Tool. Masing masing tool tentu nya memiliki fungsi yang berbeda beda. Yuk kita lihat Fungs dan cara kerjanya

Cara Kerja / Screen Shot
1. Spot Healing Brush Tool 

Tool ini berfungsi mencari Target secara otomatis untuk Menyamarkan Noda-noda ,
Lihat Gambar di atas untuk mengetahui Letak Tool
 
 Seperti gambar di atas, kita beri lingkaran warna hijau di sekitar Pipi yang nanti nya akan kita hilangkan
 Gunakan Spot Healing Brush Tool dengan cara mengklik dan geser di sekitar area hijau
 Maka Begini hasil nya, Jika gagal ulangi dengan benar.


Tutorial PhotoShop – Heru-xp.blogspot.com
Follow Me on Twitter : @RMHeruSaputra
2. Healing Brush Tool
Tool ini berfungsi Menyamarkan Noda-noda dan mengganti nya dengan target yang kita tentukan
 Lihat Gambar di atas untuk mengetahui Letak Tool
 Seperti gambar di atas, kita beri lingkaran warna hijau di sekitar Pipi yang nanti nya akan kita hilangkan
 Gunakan  Healing Brush Tool dengan cara Alt+Klik kiri pada area yang akan menutupi noda hijau
Jika Target Telah di tentukan, klik kiri pada noda hijau tersebut. Lihat gambar di atas
Lakukan Terus menerus hingga noda yang akan di hilangkan benar benar hilang
Tutorial PhotoShop – Heru-xp.blogspot.com
Follow Me on Twitter : @RMHeruSaputra
3. Patch Tool
Tool ini berfungsi untuk membuat area yang nanti nya akan di isi dengan Patch,
Ketika area sudah terbuat maka kalian dapat mengisi patch dengan cara memilih tipe patch, lihat pada gambar sudut kanan atas
Jika Sudah Memilih, Klik di samping bar tempat kalian memilih patch tadi. ‘Use Pattern’
Ini lah Hasil nya
Tutorial PhotoShop – Heru-xp.blogspot.com
Follow Me on Twitter : @RMHeruSaputra
4. Red Eye Tool 
Tool ini Merubah Semua warna merah menjadi Hitam, Seperti pada mata misal nya
Kita beri Brush warna merah pada mata yang nanti nya akan kita hilangkan, namun tidak 100%
Gunakan Tool dan Tandai pada Mata yang bewarna merah itu
Inilah Hasil nya

Cara Menggunakan Patch Tool

Patch tool sebenarnya menggunakan teknik yang sama dengan Healing brush tool, tetapi Patch tool lebih cocok untuk memperbaiki cacat di daerah yang lebih besar. Untuk memulai menggunakan Patch tool, terlebih dahulu Anda harus menyeleksi area yang ingin Anda perbaiki lalu seret (drag) untuk menentukan area yang ingin Anda gunakan sebagai sampel untuk mengganti area yang rusak. Agar hasilnya lebih baik, maka sesuaikan daerah yang ingin Anda perbaiki dengan area sampel yang tersedia, jangan sampai area yang ingin Anda perbaiki lebih besar dari sampel yang bisa Anda gunakan.
Anda bisa menggunakan Patch tool dengan dua cara, yaitu sebagai:

  • Source, dengan membuat seleksi terlebih dahulu pada area yang akan diperbaiki lalu menariknya (drag) ke area yang bagus sebagai sampel.
  • Destination, dengan membuat seleksi pada daerah yang bagus dan kemudian men-dragseleksi tersebut ke atas area yang ingin Anda perbaiki.

Oke, mari kita coba menggunakan Patch tool ini untuk memperbaiki gambar di bawah.

Pada gambar tersebut, perhatikan ada sebuah puntung rokok di kaki kanan depan kucing yang mengganggu dan ingin kita hilangkan. Berikut langkah-langkah menggunakan Patch tool untuk memperbaiki foto tersebut.

  1. Download dan buka terlebih dahulu foto tersebut di Photoshop Anda.
  2. Masuk pada kelompok Patch tool dengan menekan tombol J, lalu pilih Patch tool. Tools ini berada di kelompok yang sama dengan Healing Brush,
  3. Aturlah Patch tool pada mode Content-Aware (pada options bar, di bawah menu). Ini akan membuat hasil yang ditempel lebih baik. Ini adalah fitur baru di CS6, jika Anda menggunakan versi Photoshop sebelumnya makan pilih Source.
  4. Atur juga metode Adaptation menjadi Very Strict untuk menghasilkan kualitas patch terbaik.
  5. Buatlah seleksi disekitar puntung rokok di bawah kaki kucing.
  6. Tarik ke area batu yang bersih lalu lepaskan.
  7. Tunggu Patch tool melakukan perbaikan.
  8. Anda bisa melakukannya lagi jika masih ada cacat yang tersisa

Berikut adalah hasil akhir setelah puntung rokok tersebut dihilangkan dengan menggunakan Patch tool. Bagaiamana, mudah sekali bukan. Sekarang saatnya Anda mencoba dengan menggunakan foto/gambar Anda sendiri.

Menggunakan Mask

Apa itu Masking di photoshop

Apa itu Masking di photoshop ?  Banyak pengertian mengenai Masking di Photoshop tapi yang saya maksud dengan masking pada tutorial kali ini adalah menghapus bagian gambar. pada latar Hitam Putih. dan menimbulkan bagian gambar menjadi berwarna. Anda bia melihat hasil masking di latihan Mengganti wajah dan Efek Musim Panas.
Masking1 Apa itu Masking di photoshop

1. Cobalah dengan photo sendiri, Duplikat Layer Backround dengan menekan Ctlr+J sehingga muncul layer baru yaitu Layer 1 copy.

masking9 Apa itu Masking di photoshop
masking3 Apa itu Masking di photoshop
3. Karena kita akan membuta tampilan BW (Hitam putih) gunakan Image-Adjustments-Balck&white.  Atur Preset nya (Bebas).
masking4 Apa itu Masking di photoshop
masking5 Apa itu Masking di photoshop
4. Yang paling penting dalam Masking adalah menambahkan Add Vector Mask, atur lah warnanya dengan Hitam dan putih. lihat gambar
masking6 Apa itu Masking di photoshop
5. Pilihah BrushTool, (menggunakan tool seleksi juga bisa) untukmenghapus / menimbulkan  bagian gambar. Hitam untuk menghapus, putih untuk mengembalikan hasil penghapusan, cukup menukar warna jika diperlukan mengembalikan hasil penghapusan.
awan+3 Apa itu Masking di photoshop
Ubahlah jenis brush dengan cara Klik kanan, pilih Basic Brushes. pilihlah soft mechanical
masking7 Apa itu Masking di photoshop
6. Gosokan brush tersebut  di layer. INGAT!!! layer yang dipilih adalah layer hasil duplikat, klik layer Masknya.
maski14 Apa itu Masking di photoshop
masking12 Apa itu Masking di photoshop
Lakukan sampai objek (orang) warna aslinya keluar. anda bisa menambahkan efek Burn untuk menghitamkan latar yang hitam putih
Masking1 Apa itu Masking di photoshop

Tutorial Desain Ilmu Grafis Cara Menggunakan Pen Tool padaPhotoshop = kemampuan dasar adobe photoshop yg harus dimiliki guna menggambar or edit foto Photoshop. Karya seni seperti membuat kartun dengan photoshop membutuhkan teknik dasar Pen Tool untuk bisa membuatnya. Pen Tool juga bermanfaat ketika kita akan membuat karya yang membutuhkan garis-garis atau ketika ingin membuat seleksi. Disini akan saya berikantutorial sederhana dalam menggunakan Pen Tool.

Bagian-bagian Pen Tool

Sebelum memulai pilih Pen Tool yang terletak pada menu vertikal sebelah kiri jendelaPhotoshop dan perhatikan bagian-bagian Pen tool berikut. Setiap bagian yang perlu akan saya beri penjelasan mengenai fungsinya masing-masing.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Opsi untuk Pen Tool

Tedapat tiga pilihan yang terdapat dalam kotak. Pilihan yang berfungsi ketika menggunakan Pen Tool hanyalah bagian pertama dan kedua saja, sedangkan bagian ketiga hanya berfungsi ketika menggunakan Rectangle Tool atau sejenisnya.

  1. Shape Layers
    Dengan memilih Shape Layers maka setiap titik yang kita buat akan dihubungkan membentuk sebuah bidang (shape). Jika antara garis path dan garis yang menghubungkan titik pertama dan terakhir membentuk sebuah area, maka secara otomatis area tersebut akan terpenuhi dengan warna foreground.Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop
  2. Paths
    Pada opsi Paths setiap titik yang dihubungkan akan membentuk path dan tidak membentuk bidang secara langsung. Opsi inilah yang sering digunakan untuk membuat garis-garis vektor. Dalam tutorial ini opsi inilah yang paling banyak akan kita bahas.Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop
  3. Rubber Band
    Mengaktifkan Rubber Band akan sangat membantu karena akan menunjukkan bagaimana bentuk shape selanjutnya sebelum menambahkan Anchor Point.

Opsi Penggabungan Area Path

Disini terdapat empat bentuk penggabungan, masing-masing akan mebuat area yang berbeda jika dua atau lebih path area digabungkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Cara Pertama Menggunakan Pen Tool

Ada dua cara untuk menggunakan Pen Tool. Kita buat dulu huruf U menggunakan Horizontal Type Tool yang digunakan sebagai simulasi. Cara pertama buat path baru dengan mengklik ujung kiri atas huruf U, tarik ke kanan dan klik lagi pada sudut lain yang ada di sebelah kanan titik yang pertama. Zoom in (CTRL + Space + Klik) untuk view membesar dan zoom out (Ctrl + ALT +Space + klik) untuk view mengecil, cara ini dilakukan agar didapat hasil yang lebih akurat.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Ulangi langkah ini untuk membuat path ke bawah sampai pada titik sebelum lengkungan. Untuk bagian lengkungan mulai dari titik terakhir, klik pada bagian tengah lengkungan, tahan klik dan tarik kursor ke kanan sampai path melengkung dengan rapi.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

lanjutkan dengan cara yang sama sampai titik yang terakhir berhimpitan dengan titik yang pertama.

Cara Kedua Menggunakan Pen Tool

Sebenarnya yang membedakan cara pertama dan kedua hanyalah pada bentuk melengkungnya, sedangkan untuk garis yang lurus sama saja dengan cara yang pertama. Jadi pertama buat path untuk garis lurusnya. Klik pada titik permulaan melengkung, lalu klik lagi pada bagian tengah lengkungan. Disini tidak perlu ditahan dan ditarik. Tekan Ctrl dan klik untuk menyudahi path.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Tambahkan Anchor Point pada bagian tengah garis path di bagian lengkungan dengan klik kanan pada path dan pilih Add Anchor Point. Tekan Ctrl, klik Anchor Point yang baru dan tahan lalu geser ke sudut kiri bawah sampai posisinya sesuai lengkungan.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

dapat juga dilakukan dengan menggunakan tool Add Anchor Point Tool yang ada pada hidden tab Pen Tool.

Menggunakan Path yang Sudah Jadi

Dari langkah yang diatas kita selesaikan path tersebut sampai membentuk huruf U. Path yang sudah jadi dapat digunakan untuk membuat Vector Mask, mendefinisikan Custom Shape, membuat seleksi, memenuhinya dengan warna dan Stroke Path. Klik kanan pada path untuk memunculkan pilihannya.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Create Vector Mask

Dengan path yang sudah jadi kita dapat mengkrop layer dengan Vector Mask layaknya seleksi untuk Layer Mask.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Define Custom Shape

Kita bisa membuat shape sendiri dengan path yang sudah kita buat. Jadi selanjutnya jika ingin membuat path yang sama tinggal menggunakan shape tersebut. Caranya klik kanan pada path, pilih Define Custom Shape, beri nama shape baru ini, tekan OK.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Make Selection

Klik kanan pada path lalu pilih Make Selection untuk mebuat seleksi yang bentuknya seperti path yang kita buat.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Fill Path

Dari path kita juga bisa mengisi areanya dengan warna tetentu. Bisa dengan warna foreground, background, pattern atau warna lain yang bisa kita pilih sendiri. Kita juga bisa mengatur Blending Mode dan Opacitynya.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Stroke Path

Stroke Path digunakan untuk membuat garis dengan bentuk sepeti path, bisa dengan Brush atau lainya.

Cara Menggunakan Pen Tool pada Photoshop

Free Transform

Free transform digunakan untuk mebesarkan objek , mengecilkanobjek, mirror manual bahkan untuk efek perspektif dengan klik + drag sambil menekan tombol CTRL.

Gambar berbasis vector biasa dibuat menggunakan Illustrator sedangkan Photoshop digunakan untuk mengolah gambar berbasis pixels. Banyak gambar-gambar vector menarik yang bisa digunakan secara gratis tersedia di internet namun jarang dilirik oleh pengguna Photoshop. Kemungkinan besar karena tidak mengetahui cara menggunakannya. Tutorial kali ini akan menjelaskan cara menggunakan vector dalam Photoshop dengan contoh membuat grafiti pada background tembok.

Ikuti langkah-langkah berikut ini:

Video: Tutorial Photoshop, efek graffiti.

1. Siapkan Gambar Vector.

Jika anda belum mempunyai gambar vector silahkan kunjungi situs web penyedia gambar vector gratis seperti misalnya vectoropenstock.com. Kita bisa mengunduh gambar-gambar vector pada situs web tersebut sepanjang tidak digunakan untuk keperluan komersil dan memberi link ke sumbernya. Unduh gambar vector yang anda sukai kemudian buka kompresinya menggunakan aplikasi Winzip, Winrar atau 7zip. Gambar vector yang disediakan bisa berformat EPS atau AI. Malah kadang disertakan pula file dengan format jpg.

2. Buka gambar vector menggunakan Photoshop.

Buka aplikasi Photoshop. Tekan tombol Ctrl+O, pilih file vector anda kemudian klik tombol Open. Jika file yang anda buka berformat EPS maka akan muncul kotak dialog Rasterize EPS format. Selanjutnya silahkan anda isikan ukuran width, height dan resolution. Anda bisa mengisikan resolution sampai ukuran maksimal 999,999. Semakin besar resolusi akan semakin besar juga jumlah pixels gambar. Kemudian klik tombol OK. Tetapi jika file yang anda buka berformat AI maka akan mucul kotak dialog Import PDF. Klik pada Pages atau Images. Isikan width, height dan resolution, kemudian klik tombol OK.

Open File Vector

Gambar: Buka file vector menggunakan Photoshop.

3. Hapus background gambar vector untuk membuatnya menjadi transparan.

Beruntung jika file vector yang kita unduh sudah memilik background transparan, kita bisa langsung memprosesnya. Tapi jika background gambar belum transparan berarti kita harus melakukan seleksi terlebih dahulu pada background kemudian menghapusnya. Untuk gambar yang saya miliki, saya akan melakukan seleksi menggunakan Magic Wand Tool pada background kemudian tekan tombol Delete keyboard.

4. Buka foto yang akan dijadikan background.

Tekan Ctrl+O untuk membuka kotak dialog Open, klik file foto anda kemudian klik tombol Open.

Buka File Foto

Gambar: Buka file foto anda.

5. Gunakan Move Tool untuk memindahkan gambar vector ke foto background.

Klik icon Move Tool Icon Move Tool . Klik gambar vector kemudian drag ke foto background. Setelah gambar vector pindah, akan terbentuk   Layer 1. Gunakan Free Transform untuk mengatur ukuran dan posisinya dengan menekan Tombol Ctrl+T. Akan terlihat kotak Free Transform mengelilingi gambar vector. Untuk mengubah ukuran, klik sudut kotak Free Transform kemudian drag ke luar atau drag ke dalam sambil menekan tombol Shift agar rasio gambar terjaga.

Pindahkan Vector

Gambar: Pindahkan vector ke foto background.

Setelah Pindah Vector

Gambar: Gunakan Free Transform untuk mengatur ukuran dan posisi. Pilih Blend mode overlay atau softlight.

6. Buat Layer Mask dan gunakan brush untuk menghapus bagian yang tidak diinginkan.

Klik Layer 1 untuk memastikannya aktif. Klik icon Create Layer Mask yang terletak di bagian bawah layer palette. Berikutnya reset warna foreground/background ke default foreback yaitu warna hitam dengan menekan tombol D keyboard. Kemudian klik icon Brush Tool icon Brush Tool . Anda bisa mengatur brush Soft Round dan hardness ke 40%. Klik kotak layer mask kemudian sapukan brush pada bagian-bagian gambar vector yang ingin anda hilangkan. Pada foto yang saya gunakan, saya akan menghapus bagian vector yang menutupi kepala wanita dan pada sedikit retakan-retakan tembok agar terihat efek grafiti yang alami.

Layer Mask dan Brush

Gambar: Hapus bagian yang tidak diinginkan menggunakan layer mask dan brush. Icon Create Layer Mask dilingkari biru.

7. Ulangi langkah-langkah diatas jika ingin menambahkan gambar vector lainnya.

Jika gambar vector dirasa terlalu kuat anda bisa mengurangi persentase opacitynya. Jika dirasa terlalu transparan, klik layer vector kemudian gandakan dengan menekan Ctrl+J.

Berikut ini hasilnya:

Menggunakan Vector Dalam Photoshop

Gambar: Efek Grafitti, menggunakan Vector Dalam Photoshop.

Nota Tambahan:

Fungsi_Tool_Photoshop

Photoshop Workshop: Transformation, Hue/Saturation, Image Colour and Lighting

Transformasi dalam Photoshop

Tutorial kali ini adalah mengenai pengertian, penjelasan dan penguasaan teknik transform. Kalau mendengar kata transform saya jadi ingat sama film Transformer, seperti itulah maka transform bisa dikatakan perubahan bentuk…

Definisinya Teknik Transform adalah teknik yang digunakan untuk merubah bentuk gambar baik memperkecil, membesarkan, maupun men-skew/miring gambar.

Sebelum kita praktekkan maka kita buka gambar yang akan kita buat percobaan dengan Photoshop
atau pakai gambar contoh dari website ini
photoshop dasar
[download] – File Format *.zip
setelah itu Pada bagian Menu Utama Pilih Layer –> Duplikat Layer…–> [OK]

Masuk ke mode menu transform yaitu:
Edit –> Transform atau tekan [ctrl] + [T]
NB: Selesai transform tekan [enter]

Teknik transform ada 5 macam:

1. Pertama adalah teknik Scale
Yaitu teknik yang berguna untuk merubah ukuran gambar dalam hal ini memperbesar dan memperkecil gambar
Edit –> Transform –> Scale
Contoh:
photoshop dasar
berubah menjadi
photoshop dasar
Hasil Scale
tips: Untuk membuat ukuran gambar yang simetris tahan tombol [shift] sambil resize objek

2. Kedua adalah teknik Rotate
Yaitu teknik yang berguna untuk memutar posisi gambar
Edit –> Transform –> Rotate
Contoh:
photoshop dasar
berubah menjadi
photoshop dasar
Hasil Rotate (berputar)

3. Ketiga adalah teknik Skew/miring
Yaitu teknik yang berguna untuk memiringkan posisi gambar sehingga gambar bisa dimanipulasi efek miring
Edit –> Transform –> Rotate
Contoh:
photoshop dasar
berubah menjadi
photoshop dasar
Hasil Skew

4. Pertama adalah teknik Distort
Yaitu teknik yang berguna untuk memutar memiringkan secara otomatis / bisa dikatakan fungsi kemiringan otomatis dari teknik skew
Edit –> Transform –> Distort
Contoh:
photoshop dasar
berubah menjadi
photoshop dasar
Hasil Distort

5. Kelima adalah teknik Perspective
Yaitu teknik yang digunakan untuk membuat gambar berubah bentuk mengikuti perspektif / bentuk bangun yang dibuat, pada contoh saya membuat gambar mengikuti perspektif trapesium sama kaki
Edit –> Transform –> Perspective
Contoh:
photoshop dasar
berubah menjadi
photoshop dasar
Hasil Perspektif / Perspective

Kegunaan:
Dengan menguasai teknik transform maka kita akan lebih luas lagi dalam berkreasi dan berimajinasi, yup semoga penjelasan saya bermanfaat.

Transforming hue, saturation, and brightness


Transforming color is one of the most useful and powerful features Photoshop contains. It is also one of the most complex. In this section, we will introduce you to some of the most useful operations you can use to change the hue, saturation, and brightness of an image.

Under Image>Adjustments there are several simple commands you can use to control the color of your image. For example:

Brightness/Contrast
This command is easy to use and, as the name implies, can be used to adjust the overall brightness and contrast of your image. Adjust the sliders, and watch the effect they have on your image. A quick and easy way to adjust your image.
Levels
Levels are a more sophisticated way of adjusting the brightness and constrast of your image. The levels dialogue box looks like this:.
The graph that you see is called a “histogram.” It is a diagram of all the light and dark pixels in your image.The darkest pixels (shadows) are on the left, and the brightest (highlights) on the right In this particular example there is a small amount of dark areas (on the left), a small amount of “midtone” areas (in the middle), and a lot the brightest whites (all the way to the right).

The sliders underneath the histogram represent the blackest point, the middle point, and the brightest point in the image. By moving around the sliders you can determine where the lightest and darkest points of your image are. The remaining levels are distributed between these two points. Anything that is oustide the sliders is “clipped” and lost to either pure black or pure white.

When working with a photograph, the goal is usually to ensure that your image has adequately dark darks, and sufficently white whites. Watch what happens to your image when you move around the sliders Also, sometimes that Auto button does a nice job of doing the work for you. Try it and see what happens!

Color Balance
Color Balance controls the overall hue of your image. Hue is “pure color” and is measured on a continuous 360 degree circle. It is probably what you envision when someone uses the word “color.” The Color Balance dialogue box looks like this:
On the right-hand side of the dialogue box are the primary colors: red, green, blue. On the left are the secondary colors: cyan, magenta, yellow. Adjusting the sliders changes the overall balance of color in your image. Want to know more about how primary and secondary colors relate to one another? Have a look here.
Hue/Saturation
Hue/Saturation is a very convenient tool for adjusting you images. The Hue/Saturation dialogue box looks like this:
The Hue Slider shifts the color spectrum of your image or selection (watch it move on the color bars on the bottom of the dialoge box). The Saturation slider adjusts the amount of color saturation (the intensity of the color). The Lightness slider changes the amount of lights and dark.

Bengkel Photoshop: Asas

Tutorial Adobe Photoshop kali ini, aku akan berkongsi tutorial dengan anda semua berkenaan Adobe Photoshop Toolbox. Di dalam Toolbox Adobe Photoshop ini terdapat banyak tools boleh digunakan untuk menghasilkan sesebuah grafik yang cantik dan kemas. Dengan mempelajari Tutorial Adobe Photoshop Toolbox ini, anda boleh memahami dengan lebih mendalam setiap kegunaan alatan-alatan di dalam sesebuah Adobe Photoshop mana-mana versi sekalipun.

Jika anda terlepas untuk mempelajari tutorial yang lepas, anda boleh mengikuti Tutorial Asas Adobe Photoshop tersebut di Part 1 (menu dan icon) dan Part 2 (menggunakan palettes). 🙂

Anatomy Of The Adobe Photoshop Toolbox

tutorial-asas-adobe-photoshop-toolbox-diagram-1

Toolbox Adobe Photoshop ini terbahagi kepada 5 kategori utama:

  1. Selection, Crop dan Slice Tools – biasa digunakan untuk ‘bermain’ dengan layer
  2. Photo Retouch dan Paint Tools – digunakan untuk edit gambar foto
  3. Drawing dan Type Tools (Vector Tools) – digunakan untuk meletakkan perkataan pada sesuatu gambar/imej
  4. Annotations dan Measurement Tools – digunakan untuk mengukur, biasa digunakan meletakkan tanda ‘step-by-step’
  5. Foreground dan Background Color Tools – digunakan untuk memilih warna background/foreground

Sekarang anda telah pun tahu kedudukan setiap satu Toolbox di dalam Adobe Photoshop. Adobe Photoshop CS2 dan CS4, kedudukan toolbox-nya adalah sama. Aku akan berkongsi tentang setiap satu kegunaan Toolbox ini dan setiap satu-nya akan diterangkan dengan lebih detail dalam tutorial seterusnya, di dalam tutorial ini hanya info-info penting berkenaan tools tersebut sahaja akan diterangkan.

1- Selection, Crop dan Slice Tools

tutorial-asas-adobe-photoshop-selection-tools-2

Marquee Tools digunakan untuk memilih objek seperti empat segi sama, tiga segi dan bentuk ellipses.

Move Tools digunakan untuk menggerakkan objek dan juga layer. Teknik layering banyak menggunakan Move Tools ini.

Lasso Tools digunakan untuk memilih objek yang selain daripada empat segi sama, tiga segi atau ellipses. Seperti gambar diatas, Lasso Tools digunakan untuk memilih objek yang berbentuk seperti awan.

Magic Wand Tools digunakan untuk memilih objek yang mempunyai warna yang sama dengan hanya 1-klik. Contohnya seperti gambar awan diatas, jika anda pilih Magic Wand Tools dan klik pada bahagian putih awan tersebut, secara automatik ianya akan ‘memilih’ bahagian putih tersebut.

Crop Tools digunakan untuk memilih sebahagian gambar yang diingini sahaja, bukan resize kesemua gambar tersebut. Ianya sama seperti anda men-gunting sesebuah gambar dan anda hanya ingin-kan sebahagian kecil sahaja daripada gambar tersebut.

tutorial-asas-adobe-photoshop-crop-tool-3

2- Retouch Tools

Healing Tools digunakan untuk repair sesebuah gambar seperti gambar muka (untuk buang jerawat, melicinkan kedutan muka atau red-eye).

tutorial-asas-adobe-photoshop-healing-tools-4

Clone Stamp Tools digunakan untuk membuat CLONE sesebuah objek di dalam gambar tersebut. Anda boleh memilih starting point sesebuah objek tersebut dan letakkan clone pada bahagian lain. Lihat gambar yang dilampirkan, Menara Eiffel di bahagian kiri pada gambar adalah hasil menggunakan Clone Stamp Tools.

tutorial-asas-adobe-photoshop-clone-tools-5

Eraser Tools digunakan untuk membuang/erase bahagian objek gambar yang tidak diingini.

tutorial-asas-adobe-photoshop-eraser-tool-6

Sharpen Tools digunakan untuk membuat gambar blur supaya kelihatan lebih tajam dan jelas sementara Blur Tools digunakan untuk membuat gambar menjadi blur / pudar. Smudge Tools digunakan untuk ‘gosok’ gambar tersebut, banyak digunakan dalam lukisan tangan seperti melukis potret pada bahagian bulu kening, rambut, dan sebagainya. Lihat gambar untuk lihat hasil Smudge Tools tersebut. Di dalam bahasa Inggeris, dinamakan ‘fingerpaint’.

tutorial-asas-adobe-photoshop-sharpen-blur-tools-7

Dodge Tools digunakan untuk ‘terang’kan sesebuah gambar manakala Burn Tools untuk ‘gelap’kan sesebuah gambar. Sponge Tools digunakan untuk ‘saturate’kan atau ‘desaturate’kan sesebuah gambar. Saturate dalam Bahasa Malaysia,  pekat atau tepu.

tutorial-asas-adobe-photoshop-dodge-burn-sponge-tools-8

3- Painting Tools

Brush dan Pencil digunakan untuk melukis di dalam sesebuah gambar. Hasil penggunaan Brush boleh membuatkan sesebuah gambar itu kelihatan menarik. Di dalam DVD Raja Grafik Malaya, terdapat lebih 300 jenis Brush.

tutorial-asas-adobe-photoshop-brush-tool-9

Fill Tools digunakan untuk mewarna keseluruhan gambar dengan satu warna sahaja. Boleh di-gunakan untuk sebahagian layer atau selections juga.

tutorial-asas-adobe-photoshop-fill-tools-10

4- Vector Drawing dan Type Tools

Type Tools digunakan untuk buat ‘tulisan’ di dalam sesebuah gambar. Banyak digunakan untuk membuat gambar yang mempunyai tulisan seperti logo, banner dan sebagainya. Tulisan jenis menegak dan melintang boleh dibuat (vertical dan horizontal).

tutorial-asas-adobe-photoshop-type-tools-11

Pen Tools digunakan untuk membuat sesebuah ‘bentuk’ dan ‘paths’. Banyak digunakan untuk buat objek jenis vektor dan boleh dibuat dalam pelbagai bentuk saiz dan skala. Contohnya untuk buat lukisan vektor jenis melengkung. Bergantung kepada kreativiti anda.

tutorial-asas-adobe-photoshop-pen-tool-12

Custom Shapes Tools digunakan untuk buat sesebuah objek yang mempunyai pelbagai bentuk seperti bulat, poligon, hexagon dan sebagainya. Di dalam Adobe Photoshop, telah disediakan beberapa bentuk objek yang siap digunakan.

tutorial-asas-adobe-photoshop-custom-shapes-13

5- Foreground / Background Color

Foreground Color dan Background Color digunakan untuk meletakkan warna yang anda pilih dan di letakkan di dalam sesuatu gambar. Tools ini biasanya hanya untuk memberitahu warna apakah yang sedang anda pilih sekarang. Anda boleh memilih antara dua jenis ini. Contohnya, pilih warna pada foreground (hitam) kemudian anda menggunakan Fill Tools untuk meletakkan warna  (hitam) pada sesuatu imej.

tutorial-asas-adobe-photoshop-foreground-background-color-14

Peralatan Studio dan Seni Cahaya

PERALATAN STUDIO

Berikut di bawah ini , akan saya berikan sedikit penjelasan tentang Aksesoris – aksesoris Artificial Lighting / Cahaya Buatan :1 . Modelling Lamp ( Standar Stobo Lighting )
Lampu untuk menghasilkan cahaya yang membantu kita untuk menentukan, melihat arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya hanya ada dan disebut dengan lampu studio. Menyala sebelum lampu digunakan .

2 . Standar Reflektor
Berfungsi mengarahkan sinar ke obyek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas.

3 . Trigger / Pemicu Flash
Rasanya ga adil kalau ga saya jelasin sekalian . . , Trigger / pemicu adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghidupkan Flash dari Aliran Shutter yang kita pencet , mengeluarkan Sinyal elektrik diterima Transmitter , dari transmitter dikirim ke Receiver dan Cahayanya Hidup ( Semoga bahasanya Bener ) . Intinya Trigger adalah alat yang dipergunakan untuk menghidupkan Cahaya Flash dari jarak jauh dengan mengunakan gelombang Infrared / Radio . Trigger dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Pocket Wizard Trigger dan Standar Trigger . contoh imagenya :

3. Payung Pemantul ( Umbrella Reflector)
Terbagi menjadi 3 jenis yaitu Metal / Silver , Gold Metal dan Transparan , berikut penjabarannya :

Metal / Gold Metal Umbrella Reflector : Melunakkan cahaya yang datang ke obyek agar lebih merata namun jika penempatannya kurang pas dapat membuat sinar yang datang ke obyek terlalu kuat dan menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop ( Gold metal : karaktrer sama hanya karakteristik warnanya Kuning / emas ) .

Transparan Umbrella reflector : Memiliki fungsi sama dengan Silver / Silver Gold Umbrella reflector , hanya saja cahaya yang dihasilkan lebih lunak, merata, dan lembut . ( biasanya banyak digunakan pada pemotretan Outdoor malam hari , karena dapat memberi efek cahaya yang rata namun lembut sehingga kekontrasan available Lightnya tetap menonjol ) . contoh Umbrella Reflector :

Umbrella Reflector

4. Softbox ( Kotak lunak )
Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata, dan menghilangkan bayangan dan pancaran cahayanya cenderung Luas .

Standar Softbox

5. Honeycomb / lubang Tawon
Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris, dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanya digunakan untuk penyinaran pada bagian-bagian tertentu, intensitas cahaya yang dihasilkan lumayan kontras tergantung ukuran honeycomb .

Honey comb

6. Snoot
Hampir sama dengan honeycomb, namun sifat cahaya yang dihasilkan lebih sempit dan kecil. Biasanya digunakan untuk hairlight. Kuat sinar turun 5-6 stop. Cocok untuk memunculkan karakter obyek.

Snoot yang dilengkapi dengan Gel/Filter Warna

7. Barndoor
Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih terarah pada bagian obyek yang diinginkan dan tidak menggangu bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain untuk menghilangkan efek flare/fog saat lampu berhadapan dengan kamera.

barndoor

Sebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yang dibuat khusus untuk strobist mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampu kilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.
So dan jadi . . . , Inti dari Artificial Lighting / Cahaya buatan adalah “ AKSESORISNYA “ dan harga mati buat Lampu dan Flashnya ( kalau ga ada Flashnya kan ga bisa buat Motret dan masang aksesoriesnya ) hehehehehe . . .

Demikian informasi ini saya bagikan, Semoga bermanfaat dan Jika ada salah atau sesuatu yang kurang Pas monggo / silahkan Berkomentar , Semua Komantar pasti akan diapresiasi bersama , mengingat saya juga masih Berproses di dalam Berphotography .

Seni Cahaya

I. Fotografi boleh didefinasikan sebagai satu proses rakaman cahaya.Kualiti sesuatu gambar itu bergantung kepada ketelitian kita dalam memilih cahaya yang baik.

II. Banyak jenis cahaya yang boleh diperolehi dari matahari,tetapi kadangkala kita terpaksa menunggu untuk mendapatkan satu cahaya yang berkualiti untuk gambar kita.

Potret dibawah sinaran matahari

(a) Kekuatan cahaya sebegini akan menghasilkan bayang-bayang yang jelas kelihatan di bawah hidung dan mata subjek.Bayang bayang ini amat mengganggu pemerhatian kita.

(b) Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini ialah dengan menubah posisi subjek ke tempat yang redup,dimana subjek tidak lagi diterangi oleh cahaya matahari tetapi subjek akan diterangi oleh cahaya yang terpantul dari langit.

(c) Cahaya dari langit amat luas dan ia nya tersebar.Cahaya yang tesebar tidak akan menghasilkan bayang bayang yang jelas.

(d) Katakan kita hendak mengambil gambar subjek dihadapan OBJEK yang disinari oleh cahaya matahari yang terik,kita tak perlu la mengubah posisi SUBJEK ini kerana OBJEK yang terkena sinaran matahari tadi telah memantulkan cahaya yang baik untuk SUBJEK kita.

(e) Kita akan dapat pencahayaan yang baik jika kita rajin menunggu,lihat perubahan matahari dan kesan sinaranya.Selalunya waktu awal pagi dan waktu senja adalah waktu yang amat menarik dan cahaya nya cukup seimbang antara SUBJEK dan BACKGROUND

(f) Bagi fotografer professional yang sentiasa mengejar masa,mereka akan menggunakan REFLECTOR untuk memantulkan cahaya pada SUBJEK.Pembantu fotografer yang selalu pegang reflector ini.Mereka juuga meletakan REFLECTOR bewarna perak,emas atau putih dibawah SUBJEK untuk membantu lagi pantulan cahaya Ke arah SUBJEK,lantas mengurangkan bayang bayang.

(g) Ada juga yang dipanggl Cahaya tiruan.Apabila kita menggunakan FLASH dan dihalakan ke SUBJEK,ianya akan membesarkan lagi kawasan pencahayaan itu.Cahaya dari FLASH akan mengisi dan mengurangkan bayang bayang pada SUBJEK.Proses ini dikenali sebagai FILL FLASH.

(h) FLASH elektronik mempunyai sama warna seakan akan matahari sekitar waktu tengahari.Jika kita menggunakan FLASH pada waktu ala pagi atau senja,hasilnya seperti tidak asli.Profesional mengatasi masalah ini dengan memasang GEL bewarna dihadapan FLASH.

Setting & Control

Tidak ada setting dan control yang ditetapkan.Ia berubah mengikut kreativiti dan keadaan.

Tetapi ini hanya sebagai Panduan

I. Histogram

• Histogram ialah salah satu cara untuk menentukan Imej yang dirakam mempunyai EXPOSURE(dedahan cahaya) yang cukup atau pun tidak.Kita tak perlu bergantung pada LCD kamera yang mungkin tidak tepat.

• Histogram mempamirkan secara digital maklumat dan data Imej yang dirakam.

• Ianya terdiri dari graf piksel berdasarkan kecerahan

• Jika imej yang dirakam itu gelap,Gambarajah pada graf akan lebih tertumpu pada sebelah kiri manakala jika imej yang dirakam itu gelap gambarajah akan lebih tertumpu pada sebelah kanan.

• Imej yang cukup pencahayaanya akam mempunyai graf yang sekata dimana tiada lebihan tertumpu pada kiri dan kanan graf.Graf akan menunjukan seakan sebuah bukit yang mempunyai satu puncak sahaja ditengah.

• Jika imej yang dirakam itu menunjukkan lebihan pada kiri atau kana graf,eloklah kita membetulkan nilai APERTURE & SHUTTER kita.Bagi yang tiada fungsi ini,gunakanlah EV seperti yang telah dibincangkan.

• Kebanyakan kamera sekarang sudah mempunyai fungsi histogram yang akan muncul di LCD anda sebelum anda merakam imej.Ini sangat membantu.

II. Burst Mode

• Fungsi yang membolehkan kita merakam imej dalam kuantiti yang banyak hanya dalam sesaat.

• Fungsi ini elok digunakan untuk merakam SUBJEK yang bergerak. Supaya tidak terlepas saat saat yang beharga,Terutamanya acara sukan.

• Apabila fungsi ini diaktifkan,kamera akan merakam imej SUBJEK dalam kelajuan 3 hingga 5 imej per saat.Laju bukan? Kamera dSLR mempunyai kelajuan yang lebih tinggi sekitar 9 imej sesaat.

III. Fungsi kawalan Manual,Aperture Priority dan Shutter Priority

• Dail kawalan MANUAL, APERTURE PRIORITY dan SHUTTER PRIORITY terletak diatas kamera. Dail ini tertera A/S/M pada kamera Olympus dan Nikon. Berlainan pada canon Av/Tv/M. Av untuk fungsi APERTURE PRIORITY dan Tv untuk fungsi SHUTTER PRIORITY.

• Seperti yang telah dibincangkan sebelum ini, fungsi APERTURE PRIORITY adalah untuk mengawal bukaan Lensa dan fungsi SHUTTER PRIORITY adalah untuk mengawal berapa lama SHUTTER dibiarkan terbuka.Faham tak setakat ini?

• Fungsi kedua dua ini mempunyai hubungkait untuk menghasilkan imej yang berkualiti

• Pada fungsi otomatik, Kamera akan menentukur sendiri gabungan nilai APERTURE dan SHUTTER SPEED dan kadang kadang fungsi otomatik ini tidak memberikan hasil mengikut apa yang kita inginkan.Disinilah fungsi APERTURE PRIORITY dan SHUTTER PRIORITY diperlukan.

• Kita sendiri akan mengawal nilai APERTURE bila kita menggunakan fungsi APERTURE PRIORITY manakala kamera akan mengubah nilai SHUTTER SPEED mengikut kesesuaian nilai APERTURE yang kita tentukan.Begitulah sebaliknya.

• Dalam fungsi APERTURE PRIORITY Apabila kita menggunakan nilai APERTURE yang tinggi seperti f8 atau f10,ini bermaksud bukaan lensa adalah kecil. Ini akan menyebabkan kamera memilih nilai SHUTTER SPEED yang amat rendah. Keadaan ini agak rumit sedikit jika kita mempunyai tangan yang bergetar atau jika kita tidak menggunakan tripod imej yang terhasil kemungkinan besar akan kabur.

IV. Kawalan ISO

– Terma ISO ini dibawa dari era kamera filem. Filem yang digunakan diklasifikasikan mengikut kelajuan filem iaitu nilai kepekaan filem terhadap cahaya.

– Sekarang, terma ISO masih lagi diguna pakai dan membawa maksud dan kegunaan yang sama Cuma ianya diaplikasikan ke sensor digital

– Kita kadang kadang menghadapi masalah untuk mengambil gambar dalam keadaan sekitaran yang gelap,jika gambar yang diambil itu pasti akan kabur dan gelap.Disinilah peranan ISO berfungsi,Cuma dengan meningkatkan nilai ISO dan seterusnya kita mampu meningkatkan nilai APERTURE dan nilai SHUTTER SPEED.

– ISO memberikan kita kebebasan dan kemampuan untuk merakam imej di dalam keadaan yang gelap dan pencahayaan yang tidak sekata.

– Kekurangan ISO ini terletak pada nilainya. Semakin tinggi nilai yang kita tetapkan semakin banyak NOISE yang terhasil.

– NOISE adalah biji-bijian yang terhasil pada imej yang dirakam. Juga dalam bentuk piksel halus yang bewarna yang tidak sepatutnya berada didalam imej.

– Rakamlah imej dalam beberapa nilai ISO yang berlainan dan perhatikan yang mana satu boleh diterima.

Komposisi Asas

Selain EXPOSURE(Pencahayaan) dan FOCUS yang baik,pemilihan komposisi juga memainkan peranan dalam menghasilkan imej yang berkualiti.Berikut ialah cara cara yang mudah sebelum kita menentukan komposisi.

I. FILTERING

– Filtering atau dalam bahasa Malaysia bermaksud penapisan.

– Ramai yang terlepas pandang konsep ini.

– Konsep ini sebenarnya mudah seperti “tolong alihkan pasu di belakang” atau kekiri sedikit”.

– Apabila kita melihat melalui VIEW FINDER ,tanyakan diri anda samada imej itu terlalu berserabut atau ada sesuatu yang tak kena.

– Selalunya gambar yang bagus hanya mempunyai satu idea iaitu tiada gangguan selain subjek.

– Alihkan subjek atau ubah latar belakang dan pastikan tiada unsur unsur lain yang boleh mengganggu subjek.

– Fotografi semuanya tentang komunikasi,Cuba sematkan dalam ingatan kita apa tujuan dan mengapa kita merakam imej itu.Sesuatu yang perlu disampaikan pada para penonton atau untuk diri kita sendiri.Baru dikatakan komunikasi yang berkesan.

– Ingat! Ketepikan mana yang tak perlu

II. FRAMING

– Mata kita merupakan Kurniaan ALLAH yang amat menakjubkan.Bila kita lihat pada OBJEK dengan sepenuhnya dan dengan itu hampir setiap benda di sekeliling kita seakan akan tidak wujud.Hanya OBJEK itu sahaja didalam Pemerhatian kita.

– Kamera tidak mempunyai ciri ciri sebegini.

– Jurugambar amatur selalunya hanya memberikan tumpuan hanya pada SUBJEK yang ingin dirakam. Ya,ia memang begitu dan langkah seterusnya yang patut diikuti ialah dengan memerhatikan keadaan sekeliling juga.

– Perhatikan keadaan sekeliling samada ia mempunyai hubungkait dengan SUBJEK atau tidak. Ini kerana kemungkinan elemen elemen dari luar akan memberikan impak yang lebih berkesan pada SUBJEK.

– Pernah hadapi situasi begini,setelah gambar yang kita rakam dicuci.”eh bila masa pulak ada orang lalu kat depan ni?” mesti pernahkan?. Ini kerana kita tidak begitu berhati hati dalam memerhatikan keadaan sekeliling. Jangan ulangi kesilapan itu.

III. BALANCE-THE ART OF COMPOSITION

– Kebanyakan kursus seni dan rekacipta mengetengahkan kepentingan BALANCE(keseimbangan).

– Ini hanyalah sebagai panduan untuk menghasilkan gambar yang berkualiti

(a) VISUAL WEIGHT

– COMPOSITION keseluruhanya ialah memastikan elemen elemen didalam imej tampak seimbang

– Untuk mendapatkan keseimbangan ini,Pastikan imej yang akan dirakam itu mempunyai VISUAL WEIGHT.

– Perhatikan Corak,tekstur atau kecerahan yang mana akan membuatkan imej itu menjadi tumpuan.

– Seperti contoh; sekuntum bunga merah berlatarbelakangkan pokok hijau yang gelap.sudah tentu mata kita hanya akan tertumpu pada bunga itu. contoh ini menunjukan imej ini mempunyai VISUAL WEIGHT yang terhasil disebabkan warnanya yang kontra.

(b) BALANCING ACT

– Untuk menghasilkan gambar yang seimbang, kita haruslah mengubah posisi SUBJEK itu berdasarkan VISUAL WEIGHTnya

– Kita ambil contoh keadaan seperti ini ; imej yang kita rakam itu mempunyai elemen lain yang terang,dan berada di hujung FRAME. Elemen yang terang ini akan menarik mata kita untuk memandangnya. pemerhatian kita teralih dan terganggu oleh elemen ini. Dan ini dikatakan imej yang tidak seimbang

– Jika kita berubah dari kedudukan asal dan merakam semula imej tersebut dan memastikan elemen yang terang itu berada di tengah,sudah tentu mata kita akan tertumpu di tengah.Ini dikatakan imej yang seimbang.

>(c) TYPES OF BALANCE

1) SYMMETRICAL

– Keseimbangan yang paling asas.

– Dimana elemen yang mempunyai VISUAL WEIGHT tadi berada di tengah tengah gambar.

– Elemen ini mempunyai keseimbangan yang ketara.

– apabila subjek berada diatas air. Maka akan terhasil imej yang nyata dan tidak nyata pada permukaan air itu dari tindakan pembiasan,Ini juga dikenali sebagai SYMMETRICAL BALANCE

2) ASYMMETRICAL

– Elemen yang mempunyai VISUAL WEIGHT tadi berada di luar titik tengah.

– Elemen ini tidak semestinya mempunyai hubungkait dengan pembiasan cahaya.

3) RULES OF THIRD

– Panduan yang berguna apabila kita ingin merakam SUBJEK yang berada di luar kawasan titik tengah.

– RULES OF THIRD ini juga dikenali sebagai RO3.

– Mempunyai 3 garis lintang dan 3 garis menegak,dimana untuk menghasilkan imej yang seimbang,kita bolehlah memastikan SUBJEK berada pada mana mana antara titik yang bersentuhan yang terhasil dari garis garis ini.

4) LEADING LINE

– Deretan pokok, sungai, jalan raya, pagar, bayang bayang, tali dan bermacam macam lagi yang bersambungan.

– LEADING LINE ini tidak akan terhasil jika kita tidak berhati hati dalam menghasilkanya.

– Garisan ini seharus nya membawa kita ke SUBJEK atau dari SUBJEK

– Pastikan sudut ketika merakam gambar itu sedikit kreatif dan bersesuaian.

– Mulakan LEADING LINE ini dari satu sudut imej akan memberikan impak yang cantik.

5) GOLDEN SECTION

TEKNIK MENGAMBIL GAMBAR

1. Waktu malam dan cahaya yang samar

– Ingat 3 perkara ini

I. FLASH

a. Jangan nyalakan FLASH,sebaliknya gunakan EXPOSURE yang lama.Jika mempunyai mode MANUAL,dan ubahlah setting APERTURE pada bukaan kecil dan SHUTTER SPEED yang panjang.Bagaimana jika tiada fungsi MANUAL? Jangan risau, kamera kita masih mempunyai fungsi NIGHT MODE. Walaupun pengawalan keatas fungsi ini terhad,ia tetap membantu.

II. TRIPOD

a. Gunakan tripod. Ini kerana apabila kita menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang atau kita menggunakan NIGHT MODE ia boleh mengakibatkan gambar yang kita rakam itu kabur.Jadi penggunaan TRIPOD amatlah digalakkan. Boleh juga bersandar pada dinding atau pokok kalau kita terlupa nak bawa TRIPOD

III. TIMER

a. Walaupun TRIPOD sudah dipasang pada kamera, jari kita juga mampu untuk menggoyangkan kamera dan kemungkinan gambar yang dirakam itu akan kabur. Kita boleh elakkan ini dengan mengaktifkan fungsi TIMER.atau PEMASA

– Penetapan KAMERA

I. APERTURE

a. Guna nilai APERTURE yang kecil atau bukaan APERTURE yang besar( ingat nilai dan bukaan adalah satu benda yang berbeza)

b. Apabila kita menggunakan nilai APERTURE yang kecil, ia akan membenarkan lebih banyak cahaya akan masuk. Ini penting kerana cahaya amat kurang pada waktu malam.

c. Pilih fungsi Av atau MANUAL pada kamera anda untuk mengubah nilai APERTURE.Bukaan APERTURE yang paling besar untuk kebanyakan kamera digital kompak ialah f2.8.

II. ISO

a. ISO kamera menyukat kepekaan cahaya

b. Nilai ISO yang tinggi akan menyebabkan kamera lebih peka kepada cahaya dan akan menghasilkan GRAIN(biji-bijian) yang dipanggil NOISE(kebisingan)

c. Jika kamera kita membenarkan kita untuk mengubah nilai ISO, ubahlah pada ISO yang paling rendah untuk menambahkan lagi perincian pada gambar.

III. SHUTTER SPEED

a. Oleh kerana kita tidak menggunakan FLASH, SHUTTER SPEED akan ditetapkan pada kelajuan yang panjang ini untuk membolehkan lebih cahaya masuk.

2. Gunakan FLASH anda ketahap maksima

– Kamera kita mempunyai FLASH terbina dalam yang boleh digunakan dalam pelbagai cara kreatif

– Digunakan untuk membekalkan pencahayaan yang secukupnya apabila keadaan sekeliling malap.

– Tahap kecerahan ditentukan oleh penetapan pada kamera itu sendiri apabila nilai APERTURE dan SHUTTER SPEED dipilih. Dan kebanyakan kamera akan mengaktifkan FLASH apabila difikirkan perlu. Kebiasaanya apabila SHUTTER SPEED jatuh pada tahap selamat (iaitu keadaan dimana nilai SHUTTER SPEED yang panjang dan boleh mengakibatkan gambar yang dirakam kabur) sekitar 1/30 sec.

– Kamera yang canggih juga akan dapat mengesan keadaan dimana apabila seseorang itu dikelilingi oleh cahaya-cahaya di belakang seseorang itu contohnya,FLASH akan diaktifkan untuk mencerahkan bahagian yang gelap itu dan ini dipanggil FILL in FLASH.

– Walaubagaimanapun terpulang pada daya kreatif kita untuk memilih jenis jenis FLASH yang tersedia ada didalam kamera kita.

Antara jenis jenis FLASH itu ialah

a. FLASH on- Boleh digunakan apabila kita mahu FLASH sentiasa aktif di setiap gambar yang dirakam.

– Seperti contoh abila kita merakam gambar seseorang yang berada di bawah cahaya matahari yang terik dan matahari sedikit kebelakang,sudah tentu cahaya lebih tertumpu pada bahagian belakang orang itu dan bahagian hadapan sedikit gelap. apabila kita menggunakan FLASH ketika ini; kita akan memberikan cahaya pada hadapan orang itu dan ini akam membuatkan gambar yang dirakam itu kelihatan lebih elok dan menarik.(masih ingat FILL in FLASH?)

– Ia juga boleh digunakan untuk menghasilkan kilauan pada mata sesorang.teknik ini dikenali sebagai CATCH LIGHT.

– Mengurangkan bayang bayang pada bahagaian bawah hidung dan mata seseorang

b. FLASH AUTO

– satu penggunaan FLASH yang ringkas dan mudah.

c. FLASH off

– Diperlukan ketika merakam gambar matahari terbenam atau merakam gambar bagunan yang bercahaya pada waktu malam

– Dalam kebanyakan keadaan, kamera mentafsirkan bahawa keadaan cahaya kurang dan ia akan mengaktifkan fungsi FLASH kepada AUTO. Keadaan ini sesuai jika SUBJEK yang ingin dirakam itu berada 2 atau 3 meter dari kita, tetapi bagaimanapula dengan SUBJEK matahari tenggelam dan bangunan yang jauh itu? Jadi penggunaan FLASH ketika ini tidak diperlukan.(sila rujuk kembali teknik mengambil gambar pada waktu malam)

d. RED eye REDUCTION

– Membantu untuk mengurangkan kesan RED EYE

– Kesan RED EYE ialah disebabkan cahaya FLASH mencerahkan saluran darah pada mata dan cahaya ini terpantul semula dan menghasilkan mata seakan akan PONTIANAK.takut tak?

– Sama juga keadaanya kepada kucing yang comel dan anjing tetapi hasilnya berlainan sedikit dengan mata yang bewarna hijau dan besar.

– Kesan ini juga boleh dikurangkan dengan menjauhkan sedikit jarak kamera dan SUBJEK. Tetapi jarak liputan FLASH akan berkurangan.

– Walaupun kesan ini tidak boleh dielakan apabila FLASH dinyalakan tetapi ia boleh dikurangkan dengan mengubah saiz anak mata supaya kesan kemerahan ini boleh dikurangkan.

– Caranya ialah dengan membiaskan mata dengan cahaya yang terang supaya anak mata itu mengecil. Ini dilakukan dengan pelbagai cara antaranya ialah dengan menggunakan lampu selama beberapa saat sebelum gambar diambil.

– Ataupun kita boleh meminta SUBJEK untuk melihat cahaya pada Telefon bimbit atau pemetik api terlebih dahulu.

e. SLOW SYNC

– Jurugambar menggunakan fungsi ini untuk kebebasan berkreatif

– Ia akan memancarkan cahaya dari FLASH dengan menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang

– Bagus untuk merakam gambar matahari tenggelam dan apabila kita mahu keadaan suasana di hadapan kelihatan cerah juga.

– Sesuai juga untuk merakam gambar kereta atau motorsikal yang sedang bergerak dan latarbelakang yang kabur

3. Merakam Imej yang bergerak

– Pelbagai situasi yang kita boleh tentukan untuk merakam imej yang bergerak

– Samada ahli sukan sedang berlari menuruni bukit atau burung yang sedang menyambar ikan di sungai

– Kita boleh tentukan hasilnya mengikut kretiviti kita sendiri

a. Membekukan pergerakan

– jika kita ingin membekukan imej subjek yang sedang bergerak,kita perlu menggunakan SHUTTER SPEED yang singkat(laju)

– sekurang kurangya saya akan menggunakan SHUTTER SPEED 1/300 untuk membekukan imej keseluruhanya

– adakalanya imej subjek yang ingin dirakam itu sangat laju seperti kereta lumba,dan kita harus menggunakan SHUTTER SPEED yang lebih tinggi seperti 1/1000

– ini tidak akan menjadi masalah kerana kebanyakkan kamera sekarang mempunyai SHUTTER SPEED yang laju sehingga 1/8000

b. Pergerakan Kabur untuk keseluruhan pemandangan

– Jika kita ingin menghasilkan gambar yang kabur yang menunjukkan kelajuan sebuah kereta itu,haruslah kita menggunakan SHUTTER SPEED di bawah 1/100.

– Teknik ini amat berhasil apabila kita lakukan ia ketika latar belakangya mempunyai cahaya dari pelbagai warna

– Ia juga sesuai ketika di mengambil gambar alam semulajadi,pokok yang sedang ditiup angina dan air sungai yang sedang mengalir deras.

– Kombinasi kabur dan permainan warna akan menghasilkan gambar seolah olah ianya dilukis.

c. Panning

– Imej yang hanya kabur di bahagian belakang tetapi SUBJEK tidak kabur

– Teknik ini amat rumit dan memerlukan kesabaran dan kemahiran.

– Menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang dan menggerakkan kamera mengikut pergerakan yang sama seperti SUBJEK

– Apabila dilakukan dengan betul ia akan menghasilkan imej SUBJEK yang jelas dan imej BACKGROUND yang kabur,ini seolah olah menonjolkan pergerakan sesuatu SUBJEK itu.

– Latihan perlu untuk menguasai teknik ini

– Gambar yang mengaplikasikan teknik ini selalunyai memenangi pertandingan fotografi

d. Pergerakkan kabur hanya untuk subjek sahaja

– Selalunya diaplikasikan ketika waktu malam dengan kombinasi cahaya dari lampu kereta dan sebagainya.

– Kita sudah pastinya selalu melihat gambar yang merakam hanya satu garisan cahaya di atas jalan.

– Perlu menggunakan TRIPOD ini kerana kita menggunakan SHUTTER SPEED yang lama

4. Gambar potret yang bagus

– Kita semua boleh merakam imej potret Cuma yang membezakanya ialah cantik atau tidak.

– Bagaimanapula nak menghasilkan gambar potret yang berkesan?

a. Apa itu potret?

– Potret menggambarkan fizikal SUBJEK terutamanya pada bahagian muka.

– potret yang baik tidak hanya menggambarkan keadaan fizikal sesorang itu malah ia juga mencerminkan sifat dan karakter .

b. Pendedahan Karakter

– Potret yang baik sekurang kurangnya mendedahkan satu elemen personality SUBJEK.

– Antaranya perangai, tabiat pelik atau keadaan yang membezakan SUBJEK itu dengan yang lain.

– Mungkin ramai juga antara kita sebelum ini telah mengambil imej bapa,emak, adik, kekasih kita dan menganggap gambar itu sudah cukup baik. Benarkah?

– Sebenarnya kita hanya mengambil gambar SUBJEK yang hanya menunjukkan keadaan fizikal,bagaimana pula dengar sikap dan karakter SUBJEK itu?

– Bagaimana pula jika kita mengambil gambar SUBJEK yang tidak dikenali? Ia memang sesuatu yang mencabar.

c. Bagaimana kita ingin mendedahkan Karakter?

– kita semua menonjolkan dan meluahkan perasaan dengan cara yang berbeza. Dan ada diantaranya meluahkanya dengan cara yang samar samar.

– Kita perlu memahami SUBJEK dengan memerhati cara SUBJEK bertindak,sikap,reaksi,ekspresi, pergerakan badan dan sebagainya. Dari sini kita boleh menentukan bagaimana cara yang terbaik untuk merakam SUBJEK.

– Komunikasi yang berkesan membantu kita dalam menghasilkan Potret yang baik

– Berbual dengan SUBJEK tentang hobi, berita terkini atau apa apa pun

– Komunikasi akan membuatkan SUBJEK lebih tenang dan rasa tidak terganggu. Sudah semestinya imej yang bakal dirakam itu nanti nampak lebih natural.

– Cuba cari jalan untuk memastikan SUBJEK tidak rasa terganggu.

d. Waktu yang sesuai untuk merakam potret

– Ketika SUBJEK berada dalam kedudukan yang selesa dan apabila kita sudah bersedia untuk merakam.

– Imej potret tidak harus dirakam dalam keadaan kelam kabut

– Jangan juga merakam SUBJEK ketika dalam keadaan keduanya duanya senyap.

– Jangan sesekali menamatkan komunikasi hanya kerana kita sudah selesai merakam imej SUBJEK. Jika sesi itu kelihatan seperti baik, teruskan dan ini akan menambahkan keyakinan SUBJEK dan sudah tentu imej yang bakal dirakam akan kelihatan lebih menarik.

– Merakam imej SUBJEK ketika mereka bercakap akan menghasilkan gambar yang menarik dan akan mendedahkan ekspresi.

– SUBJEK tidak perlu tersenyum untuk menjadikan ianya potret yang baik.

e. Faktor yang lain

– Banyak lagi faktor yang mempengaruhi keberkesanan sesuatu potret itu. Tetapi yang terutamanya tentulah pengawalan dari jurugambar yang menjadi asas.

– Kawal keadaan dan bukan SUBJEK yang mengawal kita.

– Persiapan awal harus ada.

– Keyakinan dalam sesi dan tenang kerana sikap kita ini akan mempengaruhi SUBJEK

– Ingat! Kita merakam potret SUBJEK dan bukan keadaan di sekelilingya

– Imej yang dirakam haruslah mengetengahkan suasana, personality dan karakter yang akan memberikan gambaran SUBJEK itu.

f. Lokasi

– Jika tidak mempunyai studio, tumpukan perhatian pada potret persekitaran.

– Ketengahkan SUBJEK dan juga keadaan sekelilingya tetapi jangan sampai menenggelamkan SUBJEK.

– Gunakan nilai APERTURE yang besar untuk memberi tumpuan pada SUBJEK.

g. Pencahayaan

– Gunakan fungsi SOFT FLASH.

– Cahaya dari tingkap atau lampu di sekeliling.

– Cahaya matahari mampu memberikan pencahayaan yang sempurna

– Waktu redup memberikan pencahayaan yang sekata manakala matahari yang terik kadangkala memerlukan kita menggunakan REFLECTOR untuk mengelakkan bayang bayang yang keras. Ini sama seperti konsep FILL in FLASH.

5. Gambar Lanskap yang bagus

– Tempat yang tinggi selalunya memberikan pengawalan pemandangan.Jika kamera anda mempunyai fungsi MANUAL, gunakan APERTURE f11 atau f16 untuk memastikan keseluruhan pemandangan adalah dalam keadaan fokus.

– Awal pagi dan lewat petang adalah masa yang sangat sesuai untuk merakam imej lanskap. Ini kerana pada ketika ini, sudut pencahayaan matahari adalah rendah dan akan menghasilkan bayang bayang dan tekstur yang menarik.

– Kebiasaanya lanskap yang menarik tidak mudah didapati di tepi jalan,sebaliknya perancangan awal dengan membuat rujukan di laman web tentang lokasi yang menarik adalah satu tindakan yang bijak.

– Lensa jarak luas selalunya digunakan untuk Lanskap ini kerana ia memberikan lebih luas pemandangan dan menghasilkan perspektif. Terdapat satu alat yang dipanggil “WIDE ANGLE LENS CONVERTER” di pasaran. Alat ini dipasang pada hadapan lensa untuk menghasilkan imej luas seakan akan kita menggunakan WIDE ANGLE LENS.

– Imej lanskap akan lebih menarik jika satu elemen di hadirkan sebagai FOREGROUND untuk menghasilkan satu kesan “jarak” atau perspektif yang menarik.Pastikan kita guna APERTURE kecil untuk mengelak imej menjadi kabur.

– Pastikan kita tidak lupa untuk membawa TRIPOD, ia untuk mengelakan gambar menjadi kabur. Dapatkan TRIPOD yang ringan kerana kita akan menggunakan tenaga untuk mencari lokasi yang lebih menarik.

– Cari lokasi yang membolehkan kita abaikan bahagian atas dan bahagian bawah untuk menghasilkan imej yang lebih dramatic seakan akan komposisi panorama “LETTERBOX”

– Gunakan POLARIZING FILTER untuk menggelapkan sikit langit dan meninmbulkan sedikit warna pada lanskap.( FILTER ini boleh dikatakan harus ada untuk setiap fotografi lanskap)

– Gunakan HYPERFOCAL DISTANCE untuk mendapatkan SHUTTER SPEED yang singkat dan DEPTH OF FIELD yang hebat. HYPERFOCAL DISTANCE membolehkan kita merakam lanskap yang jelas dari FOREGROUND sehingga BACKGROUND. Ia lebih bagus dari menetapkan jarak fokus lensa pada infiniti.

– Jika kamera kita mempunyai pilihan untuk merakam gambar dalam format RAW pastikan kita menetapkan dalam format ini selain JPEG. Format RAW sudah tentu akan menggunakan ruang yang besar dalam MEMORY CARD tetapi ia tidak akan melakukan perubahan pada resolusi imej seperti JPEG. Format RAW membolehkan kita mengolah gambar pada tahap yang lebih selesa dengan menggunakan perisian seperti ADOBE PHOTOSHOP.

– Lain dari yang lain. Hasilkan imej lanskap anda dalam keadaan yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Jurugambar yang cekap boleh menghasilkan imej yang sama seperti orang lain, tetapi jurugambar yang hebat menghasilkan imej yang unik. Elakan imej yang sudah basi. Cuba sudut yang berlainan seperti sudut rendah. sudut pandangan dari mata haiwan mungkin nampak lebih dramatik

– Hasilkan gambar yang mempunyai cerita. Cari tema, frasa kata, dan sudut penglihatan yang akan menerangkan segala galanya.

6. Fotografi Seni bina (architecture)

– Kunci bagi imej senibina yang menarik ialah dengan memahami apa itu imej DISTORTION(herotan) dan pemilihan waktu yang sesuai untuk merakam.

– Garisan dinding samada melintang atau menegak kadang kadang nampak DISTORT(herot) ini disebabkan oleh sudut yang tidak sesuai ketika merakam dan penggunaan alatan yang tidak betul.

– Jika kita merakam gambar bangunan yang tinggi, elakan merakam dari sudut bawah ini kerana bahagian bawah bangunan akan kelihatan lebih besar berbanding bahagian atas. Cari lokasi yang tinggi kalau boleh untuk sudut yang lebih baik.

– Pencahayaan yang berbeza juga menghasilkan suasana yang berbeza. Jika bangunan itu tidak dapat pencahayaan yang secukupnya ketika waktu siang, mungkin pada waktu malam lebih baik cahayanya. Pastikan juga imej yang dirakam itu mempunyai cerita yang boleh disampaikan. Seperti blok pejabat yang hanya mempunyai satu ruang bilik sahaja yang bercahaya.

– Cahaya tepi akan menghasilkan bayang bayang yang lebih dramatik di hadapan manakala cahaya dari belakang pula akan menghasilkan imej siluet.

– Kebanyakan gambar bangunan yang cantik dirakam ketika waktu malam dan ketika masih ada cahaya sedikit di langit. Kita tidak perlukan peralatan kamera yang mahal untuk menghasilkan imej yang cantik. Jangan lupa TRIPOD.

7. Tempat yang menarik dan sekitarnya

– Suasana ketika Matahari terbit dan matahari tenggelam akan memberikan bayang bayang yang panjang,pencahayaan yang unik dan bermacam macam warna yang akan timbul.

– Jika kita sudah memilih lokasi,pastikan kita tiba awal ketika matahari baru hendak terbit sama juga ketika 15 minit sebelum matahari tenggelam.

– Fotografi banyak mengajar kita erti kesabaran. Pastikan keadaan sekeliling,lihat sekali lagi dan rakam. Tunggu sehingga orang ramai dan cahaya yang secukupnya. Pastikan sudut yang berlainan. Kekalkan imej kita seringkas yang mungkin untuk menarik pandangan pada SUBJEK.

– Gunakan peraturan komposisi seperti RULES OF THIRD, GOLDEN SECTION dan sebagainya. Berkemungkinan kita akan menghasilkan gambar yang lebih dinamik, seimbang dan harmoni.

– Gunakan SHUTTER SPEED yang panjang untuk menghasilkan pergerakan pada imej jika perlu

– Pastikan gambar yang ingin kita rakam itu menceritakan suasana tempat dan keadaan sekitarnya.

8. Still Life ( hidupan pegun)

– Rakaman imej jenis ini selalunya dirakamkan di ruang dalam. Kita perlukan lampu yang baik. Tingkap selalunya memberikan pencahayaan yang cukup dari matahari.

– Haruslah berhati hati apabila kita menggunakan FLASH terbina dalam kamera. Semakin dekat FLASH dengan SUBJEK akan menghasilkan pencahayaan yang agak terang. Gunakanlah tisu untuk mendapatkan pencahayaan dari FLASH yang lebih tersebar.

– Jika kita menggunakan cahaya dari matahari, berkemungkinan kita perlu untu menetapkan SHUTTER SPEED pada waktu panjang. Gunakan TRIPOD dan TIMER. Jangan lupa untuk mengimbangi cahaya dengan meletakkan sekeping kertas bewarna putih di bahagian bertentangan untuk memantulkan cahaya.

– Mulakan merakam gambar hidupan pegun dengan kuantiti yang kecil. Mulakan dengan satu SUBJEK. Perhatikan bagaimana cahaya mempengaruhi SUBJEK. Tambahkan elemen yang lain untuk komposisi yang berlainan. Teruskan dengan cara ini sehingga kita berpuas hati.

– Semasa merakam SUBJEK, selalu fikirkan tentang kontra warna, sifat sifat cahaya dan tekstur.

– Perhatikan Latarbelakang. Latarbelakang akan menghasilkan kontra warna. Latarbelakang yang baik juga akan membantu untuk menonjolkan lagi SUBJEK. Latar belakang yang kurang elok akan menenggelamkan SUBJEK.

– Kain baldu hitam akan menyerap cahaya dan ianya boleh digunakan apabila kita tidak mahu sebarang pantulan cahaya pada SUBJEK.

– Rakam gambar yang berinspirasi. Bagaimana? Dengan meneliti jenis cahaya dan bayang bayang. Fikirkan tentang tajuk lagu dan luahkan ia dalam bentuk gambar. Judul buku atau pun peribahasa juga membantu.

– Jika kita mempunyai perisian yang membolehkan kita untuk mengolah gambar, gunakan ia. Olah mengikut konsep yang bertema.

– Praktiskan lebih banyak tentang pemahaman komposisi dan pencahayaan. Jangan gusar jika imej yang kita rakam tidak menjadi, sebaliknya belajarlah dari kesilapan.

9. Makro atau jarak dekat

1) Pilih MACRO MODE pada kamera anda

– Ramai antara kita yang kurang peka dengan kehadiran fungsi ini. MACRO MODE diwakilkan dengan symbol bunga kecil.

– Terdapat dua pilihan pada MACRO MODE, samada kita memilih untuk memfokus SUBJEK pada jarak yang begitu hampir dengan lensa atau pada keadaan biasa.

– MACRO MODE selalunya akan mengingatkan kita bahawa pengunaan APERTURE yang besar adalah digalakkan supaya BACKGROUND dapat dipisahkan antara SUBJEK.

2) Gunakan TRIPOD

– TRIPOD amat berguna untuk mengelakkan gambar kita dari kabur dan membenarkan kita mencuba pelbagai komposisi yang berlainan

3) APERTURE

– Kebanyakan kamera tidak banyak memberikan pilihan untuk mengubah fungsi yang lain semasa fungsi MACRO dipilih. Tetapi jika kamera kita membenarkan untuk mengubah nilai APERTURE ia sudah cukup bagus sebenarnya.

– Dalam topic pembelajaran kita tentang APERTURE, fungsi APERTURE ialah untuk mendapatkan DEPTH OF FIELD. Dalam konteks ini, sila pilih APERTURE yang besar(nilai APERTURE kecil) jika kita mahukan DEPTH OF FIELD yang besar dalam erti kata lain hanya SUBJEK yang diinginkan sahaja dalam keadaan FOKUS atau pilih APERTURE yang kecil(nilai APERTURE besar) untuk menghasilkan keseluruhan imej dalam keadaan FOKUS dari FOREGROUND hingga ke BACKGROUND.

– Dalam MAKRO fotografi selalunya APERTURE yang besar(nilai APERTURE kecil) digunakan.

4) PemFOKUSan

– MAKRO fotografi memerlukan pemfokusan yang baik. Terutamanya ketika kita menggunakan APERTURE yang besar dimana hanya SUBJEK sahaja dalam keadaan FOKUS.

– Jika kamera kita mempunyai fungsi untuk mengubah jarak FOKUS secara manual, gunakan ia untuk menentukan titik FOKUS yang agak menarik.

5) Komposisi

– Ingat kembali undang undang dalam Komposisi seperti RULES OF THIRD dan seterusnya.

– Pastikan imej yang akan terhasil itu nanti mempunyai titik penting yang mampu menonjolkan SUBJEK. Pastikan juga SUBJEK itu berada pada kedudukan yang sesuai. Latarbelakang juga memainkan peranan yang penting.

6) FLASH

– Dalam MAKRO fotografi, pencahayaan adalah penting. Samada pencahayaan asli atau tiruan dapat mempengaruhi suasana.

– Jika kamera kita membolehkan kita untuk mengubah nilai kekuatan cahaya dari FLASH, ubah lah ia mengikut kesesuaian jarak SUBJEK dan lensa.

– Gunakan tisu dan diletakkan di hadapan FLASH untuk mendapatkan Cahaya yang lebih tersebar.

– Dapatkan kertas A4 atau seumpamanya untuk bertindak sebagai REFLECTOR bagi mengimbangi cahaya.

– Cubalah bereksperimen dengan cahaya.

7) Rakaman Imej

– Setelah gambar MAKRO dirakamkan, pastikan kita melihat terlebih dahulu hasilnya pada monitor LCD di belakang kamera. Pastikan imej yang dirakam itu berada dalam keadaan jelas dan tidak kabur.

– Cuba bereksperimentasi dengan cahaya yang berlainan, gunakan APERTURE yang berlainan, komposisi dan titik fokus untuk mendapatkan imej yang terbaik.

8) MACRO LENS ATTACHMENT

– Sesetengah kamera digital mempunyai aksesori yang boleh ditambah dihadapan lensa.

– Ini untuk membantu dalam memudahkan MAKRO fotografi. Aksesori ini akan membesarkan imej yang akan kita rakam itu dan membolehkan kita untuk merapatkan lagi jarak SUBJEK dan lensa

9) SELF TIMER

– Penggunaan SELF TIMER dan TRIPOD membantu kita untuk memastikan imej yang akan dirakam itu berada dalam keadaan yang jlas sekali. Bebas dari goyangan yang akan menyebabkan imej MAKRO kabur.

10. Haiwan

a. Pencahayaan

– Pencahayaan yang menarik ialah cahaya semulajadi iaitu matahari. Jika haiwan itu adalah haiwan perliharaan kita, seelok eloknya bawalah ia keluar dari rumah atau sebagainya.

– Cahaya dari tingkap juga membantu.

– Posisikan atau ubah kedudukan haiwan itu supaya ia dapat menggunakan cahaya dengan optimum. Cahaya dari belakang dan sedikit ke sisi adalah satu pemilihan yang baik.

– Elakkan dari cahaya matahari langsung. Ini kerana ia akan mengubah warna,kontra dan tekstur semulajadi haiwan itu. Sebaliknya cuaca mendung yang terang adalah satu pilihan juga.

– Jangan gunakan FLASH kerana ia akan menghasilkan kesan RED EYE dan mengherotkan bayang bayang dan perincian haiwan kesayangan kita itu. Melainkan jika haiwan kesayangan kita itu memakai kot hitam, dan haruslah kita menggunakan flash.

b. Komposisi

– Rakam dari aras yang sama dengan haiwan kita.

– Jangan memaksa ia untuk mendongak melainkan kita berniat untuk merakam imej sebegini.

– Jangan tunggu sehingga haiwan kesayangan kita datang kepada kita, sebaliknya kita perlu mendekatinya untuk memastikan haiwan kesayangan kita itu berada dalam keadaan selesa. Bayangkan kita berada dalam dunia mereka. Walaupun kita terpaksa berbaring atas rumput atau lantai sekalipun. Komposisi ini sangat bagus apabila kita ingin merakam potret penuh.

– Rakam seberapa imej potret yang boleh dengan menggunakan fungsi ZOOM dan cuba pastikan potret wajah haiwan kesayangan kita memenuhi setiap ruang gambar.

– Dapatkan bantuan rakan atau ahli keluarga untuk memegang haiwan kesayangan kita supaya kita dapat mengubah posisi dan sudut pandangan yang berbeza.

c. Personaliti

– Pastikan haiwan kesayangan kita berada dalam keadaan selesa. Kehadiran kamera boleh mengganggu ia.

– Dengan bantuan rakan dan ahli keluarga, kita boleh mengubah perhatian haiwan kesayangan kita dan jadikan ia leka.

– Rakam ekspresi dan karakter haiwan kesayangan kita. Jika ia gembira, cuba rakamkan imej yang menunjukan senyuman mereka walaupun dalam versi mereka sendiri.

– Sediakan alat mainan seperti bola atau tikus dan sebagainya. Letakan mainan ini betul betul di hadapan kamera dan biarkan mereka mencuba untuk mendapatkanya. Anda akan merakamkan saat yang paling baik sekali.

– Cuba untuk menghasilkan bunyi yang akan menarik perhatian mereka.

11. Abstrak

– menggunakan warna dan corak untuk menghasilkan imej yang tidak mempunyai maksud sebenar. Tiada SUBJEK.

– Mengetengahkan corak dan tekstur tidak seperti jenis fotografi yang lain yang ada SUBJEK.

– Menghasilkan imej abstrak adalah senang Cuma untuk mendapatkan imej abstrak yang baik sedikit sukar.

– Cara yang senang untuk menghasilkan imej abstrak ialah dengan menggunakan air yang mengalir. Gunakan SHUTTER SPEED yang panjang untuk menghasilkan imej yang seakan bergerak. Tetapi adakah imej yang akan terhasil ini akan nampak menarik?

– Peranan cahaya amat penting, dengan keadaan matahari sedikit condong ke bawah akan menghasilkan warna yang menarik. Gunakan perisian ADOBE PHOTOSHOP dan seumpamanya untuk menghasilkan warna yang berlainan kemudian.

– Merakam imej bendera yang sedang berkibar ketika ditiup angin dengan menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang juga akan menghasilkan imej abstrak.

– Penuhkan ruang gambar anda.

– Imej bunga yang diambil dengan jarak dekat dan dipenuhkan ruang gambar juga menghasilkan imej abstak yang baik.

– Kemana dan di mana juga kita berada, pasti ada sesuatu yang boleh kita jadikan imej abstrak. Warna, corak dan tekstur adalah elemen utama dalam imej abstrak.

– Tiada peraturan atau undang undang dalam menghasilkan imej abstrak. Gunakan daya imiginasi kita bersama keadaan sekeliling untuk menghasilkan imej abstrak yang baik.

Komposisi Gambar dalam Fotografi

Apa itu komposisi (Composition)

Secara ringkasnya, komposisi ialah teknik meletakkan subjek atau elemen seni di dalam gambar. Komposisi yang betul akan menjadikan sesuatu gambar itu lebih menarik. Kalau korang ambik seni, mesti tau kan apa itu elemen seni. Yang tak tau tu, elemen seni ni seperti garisan, warna, tekstur, bentuk, ruang dan banyak lagilah.

Penting ke komposisi?

Ish, pentinglah. Komposisilah yang membezakan antara satu gambar dengan gambar yang lain, yang membezakan berapa tinggi nilai seni sesuatu gambar.

Asas-asas Komposisi

Ada banyak, tapi untuk asas saya cerita 6 sahaja:

1. Rule of Third

5949863258 60ea9e5a46 Asas Asas Komposisi Dalam Fotografi

Ni merupakan peraturan komposisi yang paling selalu fotografer guna.  Caranya dengan meletakkan subjek pada kawasan garis yang bersilang. Garisan tu korang kena imagine sendiri, tapi kebanyakkan kamera sekarang memang ada setting untuk memaparkan garisan tu, pandai-pandailah cari sendiri.

2. Keseimbangan

5949844382 97451a2784 Asas Asas Komposisi Dalam Fotografi

Cara meletakkan subjek lebih kurang sama seperti Rule of Third, cuma ada subjek lain untuk menyeimbangkan subjek utama.

3. Garisan

5949287977 5261da69ac Asas Asas Komposisi Dalam Fotografi

Garisan merupakan satu elemen yang kuat, boleh memberi kesan yang mendalam pada sesuatu gambar. Tapi kita kena pandai letak garisan tu kat mana, kalau di tempat yang betul, garisan akan bertindak menarik mata kita untuk melihat lebih mendalam dan menghayati foto yang kita ambil.

4. Simetri

5949288843 92b70679f3 Asas Asas Komposisi Dalam Fotografi

Tidak seperti Rule of Third, subjek diletakkan di tengah-tengah untuk menampakkan persamaan kiri dan kanan. Tapi subjek kena kuat, kalau tak subjek akan kelihatan tenggelam.

5. Kedalaman/ Depth

5949292391 51bd729315 Asas Asas Komposisi Dalam Fotografi

credit: photographymad.com

Setiap gambar yang kita ambil dipaparkan dalam 2 dimensi. Tapi dengan bermain dengan foreground dan background, kita boleh mewujudkan depth atau kedalaman yang akan membuatkan foto yang kita ambil bersifat 3 dimensi. Ayat mudahnya “tak flat”.

6. Framing

5949850468 9214f03ddc Asas Asas Komposisi Dalam Fotografi

credit: hmpixphototips.blogspot.com

Korang boleh guna objek sekeliling untuk mengasingkan (isolate) subjek utama dengan persekitaran. Macam gambar kat atas, subjek diasingkan dengan menggunakan subjek di kiri dan kanan yang blur.

*****

Itulah serba sedikit tentang komposisi. Kalau korang nak belajar lebih lanjut lagi, google je “composition in photography”. Ada banyak lagi jenis-jenis komposisi sebenarnya. Yang saya tunjuk kat atas hanyalah asas dan biasa digunakan oleh saya sendiri.

Mekanikal DSLR/SLR serta Pencahayaan

Camera Controls

Camera Controls Front View
Camera Controls Back View

Image Sensor

CMOS and CCD Image Sensors

Since the dawn of photography, cameras have captured and stored images on glass plates or on film. Today, digital cameras capture the images on a nifty piece of technology – the image sensor. The image sensor is made up of millions of light sensitive photodiodes set on a grid, where each photodiode records a tiny portion of the image as a numeric value that corresponds to a specific brightness level, which is then used to create your image. Image sensors, whether they are CCD or CMOS, vary from camera to camera but they’re basically the same, and the megapixel count shouldn’t be a priority in the decision-making process when buying a camera. Why? Because the size of the sensor is actually more important that the number of megapixels.

Camera Lens

Camera Lens Types

A lens is an optical component made out of glass, high quality plastic, or ceramic, which captures the light and assembles it on a point of focus at the matte screen passing through a condensing lens inside the camera. If you are looking for ease of handling, you can go for point-and-shoot cameras with fixed lenses. However if you are concerned about picture quality, you should invest in a digital SLR (DSLR) camera with interchangeable lenses. Interchangeable lenses allow you to have much more control of your images, and to be far more creative than you can be with a point-and-shoot camera. All in all, DSLR cameras produce a more professional photograph.

Camera Modes

Camera Mode Dial

DSLR cameras are equipped with a variety of shooting modes that increase the automatic decision making of the camera. These cameras, thankfully, have semi-automatic and manual modes too, which put the control back in your hands for more technical and creative applications. In PROGRAM mode, the camera sets the exposure, but the user can adjust the white balance, ISO, focusing and metering. There are two semi-automatic modes: 1) Shutter Priority (Tv) is where the user sets the shutter speed and the camera determines the aperture. Shutter Priority allows the user to control how “the action” is captured. 2) Aperture Priority (Av) where the user selects the aperture and the camera determines the shutter speed. Aperture Priority allows the user to control the depth-of-field.

Built-in Flash

built-in and Pop-up Camera Flash

A built-in flash is provided with every digital camera. The camera’s computer determines need for flash according to the exposure metering, focusing and zoom systems. On compact cameras the built-in flash is triggered to go off in perfect sync with the shutter, but it’s hard to control the timing and intensity of the flash. This can result in washed-out photos. DSLRs have pop-up flashes that can be controlled in various ways to be in-sync with the shutter or drag behind the shutter; in addition the intensity can be manipulated in accordance to the overall light of the scene. DSLR cameras allow for more pleasing and artistic use of the flash.

Viewing System

Optical and Electronic Viewing Systems

Most digital cameras have two viewing systems – the optical viewfinder and the electronic viewfinder. While both systems show you what the lens sees, the electronic viewfinder can tell you other things about the nature of your digital image. One area where the electronic viewfinder is superior is in determining color balance. The electronic viewfinder can show where the highlights are overexposing (and if you’ll need to compensate). What is great is that you’ll see this in real-time. The optical viewfinder puts you directly inside the mechanical world of the camera, and tends to perhaps give you a better sense of the composition because you’re seeing exactly what the lens is seeing, not an electronic approximation.

Mengenal Kamera Mirrorless

Kamera mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) atau Kamera Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti alias Compact Camera System alias Electronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Jawaban singkat dari pertanyaan “Apa sih Kamera Mirrorless itu?” adalah kamera yang mirip DSLR namun tidak memakai cermin. Nah, untuk jawaban panjang, silakan baca lebih lanjut.
Latar Belakang
Belum lama pertanyaan klasik, “Kamera apa yang sebaiknya saya beli?” memiliki jawaban yang relatif simpel namun memiliki konsekuensi berat: mau kamera DSLR atau kamera saku?. Kalau priotitasnya adalah kualitas hasil foto terbaik, kecepatan dan kontrol manual penuh, maka pilihannya kamera DSLR. Sementara kalau prioritas kita adalah ukuran kecil, ringan, mudah dipakai, harga terjangkau, maka pilihannya jatuh ke kamera saku dengan pengorbanan kualitas foto yang lumayan besar.
Jalan tengah juga diusahakan oleh produsen kamera dengan kelas kamera superzoom, meskipun kamera superzoom masih jauh dari ideal untuk menjadi kamera jalan tengah mengingat ukuran sensornya yang kecil.
Kamera Jalan Tengah
Namun sejak dimunculkannya kamera mirrorless, banyak orang menganggap bahwa jalan tengah ideal sudah mulai terlihat arahnya. Kamera mirroless memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Ukuran relatif lebih kecil dan ringkas
  • Jauh lebih ringan
  • Kualitasnya hasil fotonya tidak terlalu jauh bila dibanding dengan DSLR
  • Ukuran sensornya setara DSLR kelas menengah
  • Memiliki opsi mengganti lensa
  • Harganyapun tidak semahal kamera DSLR (mmm, kecuali Leica dan Fujifilm X)
Perbedaan Mirrorless Dengan DSLR
Cara kerja kamera DSLR membutuhkan cermin (mirror) untuk memunculkan gambar di viewfinder. Nah, kamera mirrorless didapat dengan membuang cermin yang ada di DSLR. Konsekuensinya adalah menghemat ukuran dan berat kamera (serta menghemat harga), namun kita kehilangan viewfinder optik, oleh karena itu kamera mirrorless menggunakan sistem viewfinder elektronik (EVF – electronic viewfinder), kecuali Leica dan Fujifilm yang memiliki viewfinder optik. Kualitas foto kamera mirrorless juga tidak kalah dengan DSLR karena ukuran sensor yang relatif sama
Pilihan Kamera Mirrorless
Pada tahun 2012 saja, di pasaran tersedia beberapa pilihan sistem kamera mirrorless. Mereka adalah:
  • Leica M
  • Micro Four-Third: Olympus OMD dan PEN
  • Micro Four-Third: Panasonic G
  • Samsung NX
  • Sony NEX
  • Nikon 1
  • Pentax Q dan K
  • Fujifilm X
  • Canon EOS M
Sudah Matangkah Sistem Kamera Mirrorless?
Membeli kamera mirrorless juga sama dengan membeli kamera DSLR, kita butuh membangun sistem kamera lengkap: membeli body kamera itu sendiri, membeli lensa yang sesuai serta aksesorisnya. Oleh karena itu kita menganggapnya sebagai investasi jangka panjang.
Kalau kamera SLR Digital (DSLR) sudah ada sejak belasan tahun yang lalu dan sistem SLR film sudah ada sejak 50 tahun lebih yang lalu, dan kamera mirrorless baru ada sejak sekitar tahun 2008, jadi masih akan banyak terobosan dan penyempurnaan yang akan dibuat. Terutama masalah kecepatan, akurasi dan viewfinder. Yang jelas, kamera mirroless makin hari makin populer dan memiliki daya tarik tersendiri, mengingat dengan paket yang lebih ringkas sehingga enak dibawa ke mana saja, mereka mampu menghasilkan foto yang juga bagus dan memiliki kontrol ala DSLR.

Mengenal Cahaya – Kualiti Cahaya

 

Apabila bercerita tentang fotografi, kita perlu memahami cahaya secara teknikal. Sesetengah jurufoto mampu menghasilkan karya bermutu kerana mereka mempunyai kemampuan mengenal kecantikan visual secara natural. Tapi kebanyakan kita, tak ada kemahiran ini secara automatik, tetapi ianya boleh dipelajari.

Topic pertama adalah kualiti cahaya itu sendiri. Selalunya kita kenali sebagai soft atau hard light.

 

SOFTLIGHT

Berikut adalah contoh softlight

IMG_9750 IMG_9809IMG_7992

  • satu ciri Softlight adalah terserak dengan sekata.
  • kita boleh dapatkan softlight dibawah tempat yang teduh
  • mata subjek tak squint bila bawah softlight
  • satu cara nak dapatkan cahaya yang lembut adalah dengan memastikan sumber cahaya lebih besar dari subjek.
  • sebagai contoh bila hari berawan, matahari dibelakang awan.. memancarkan cahaya dan jatuh pada awan.. Cahaya menembusi awan dan terserak ke merata arah, mengisi setiap tempat pada wajah kita secara sekata… itulah softlight
IMG_1397
Satu contoh gambar dengan softlight… sumber cahaya adalah dengan menggunakan flash yang dipantul pada sudut tertentu, dengan mengambil kira saiz “glow” yang terhasil di ruang pantul, supaya lebih besar dari subjek, dan juga mengambil kira arah pantul semula, supaya cahaya jatuh sekata pada wajah, tanpa shadow yang keras dia mana mana bahagian.

Hardlight

Ada orang kata hardlight tak sesuai untuk portrait. Kenyataan ini separuh saja betul.

Kalau kita nak hasilkan portrait wajah seperti diatas, ya memang tak sesuai guna hardlight. Akan tetapi sebenarnya dalam ilmu portrait, pemahaman kepada ilmu hardlight sama penting dengan ilmu softlight. Kita banyak menggunakan hardlight dalam commercial atau portrait bersifat sport atau yang menunjukkan aggresiveness atau kekuatan. sedangkan portrait softlight lebih sesuai untuk portrait yang bersifat lembut characternya.

Selain Softlight dan hardlight, kita juga perlu memahami tentang Direction dan juga Color cast bila menggunakan cahaya dalam fotografi. Sekiranya kita tak memahami basic ini, bagaimana mungkin boleh dikatakan kita ada ilmu fotografi sedangkan fotografi itu sendiri bermaksud merakam dengan cahaya.

Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi

pencahayaan merupkan element penting dalam fotografi, ada 2 jenis pencahayaan dalam fotografi yaitu cahaya alami dan cahaya buatan.

contoh cahaya alami adalah :
matahari.
contoh cahaya buatan:
lampu pijar, neon, api las dll.
ARAH CAHAYA :
Arah cahaya juga merupakan hal penting dalam fotografi, tiap arah memiliki efek berbeda tergantung bagaimana foto yang ingin kita hasilkan. beberapa contohnya yaitu :
  • Front light : frontlight atau cahaya depan merupakan cahaya yang membosankan, cahaya yang datang dari depan menghasilkan kesan flat pada foto, tidak ada gradasi yang dihasilkan. contohnya :
  • Sidelight: cahaya samping menghasilkan efek dramatis pada foto, efek yang dihasilkan bermacam-macam, banyak digunakan untuk foto-foto lowkey. contoh sidelight :
  • RIM light : RIMlight menghasilkan efek garis potong pada objek foto, juga untuk memisahkan objek dengan background. contoh rimlight :
  • Backlight: backlight atau cahaya belakang menghasilkan efek siluet pada foto jika tidak diberi fill in ligh pada objek.

Tata Cahaya dalam Fotografi

Kali ini aku ingin berbagi tentang Ilmu Tata Cahaya dalam Fotografi. Salah satu pelajaran favorite ku di sekolah. Sebenarnya ini tugas yang gagal. Ada beberapa foto yang aku salah dalam penempatan model dan sumber cahayanya. Tapi setidaknya ini bisa menambah wawasan dan pengalaman tentang ilmu tata cahaya. Untuk ke depannya semoga bisa lebih baik.

1) Back Lighting, memberikan pencahayaan dari belakang hingga batas bagian belakang menjadi berkilau, back lighting biasanya digunakan untuk memisahkan subjek dengan Back Ground. Semakin rendah intensitas cahayanya maka akan semakin seimbang exposure yang terjadi antara BG dengan subjectnya.

Gambar

2) Loop lighting, cirinya adalah terjadinya bayangan hidung yang jatuh di atas bibir dan tidak menyatu dengan bayangan pipi, jenis pencahayaan ini dapat digunakan pada wanita maupun pria. Catatan: Untuk anak-anak pria dan wanita tidak menjadi soal. Efek pencahayaan ini bisa di dapat dengan memposisikan diri kira-kira 45-50 derajat dari arah datangnya matahari dan posisi matahari kira-kira sudah lewat kepala.

Gambar
3) Split lighting, cirinya adalah sebagian wajah berada dalam bayangan yang membelah wajah tepat di tengah, jenis pencahayaan ini biasanya digunakan pada pria atau untuk mendapatkan efek dramatis. Efek pencahayaan ini bisa di dapat dengan memposisikan diri kira-kira 90 derajat dari arah datangnya matahari dan posisi matahari kira-kira sudah lewat kepala.
 Gambar
4) Rembrant lighting, cirinya adalah bayangan membentuk segitiga di bawah satu mata, jenis pencahayaan ini lebih sering digunakan pada pria karena bisa memberikan kesan maskulin dan sedikit misterius. Efek pencahayaan ini bisa di dapat dengan memposisikan diri kira-kira 60-70 derajat dari arah datangnya matahari dan posisi matahari kira-kira sudah lewat kepala.

Gambar

5) Butterfly lighting atau sering juga di sebut glamour atau kadang dikenal dengan Hollywood light pattern, pencahayaan ini membentuk bayangan sebeperti kupu-kupu di bawah hidung, biasanya digunakan untuk wanita dengan makeup yang sudah sempurna, artinya contour muka didapat dari penggunaan makeup dan bukan dari lighting. Untuk mendapatkan efek ini, posisikan subject berhadapan dengan matahari saat matahari berada di atas kepala.

Gambar

Pengendalian Studio Fotografi

Hari ini kita telah belajar susun atur peralatan studio fotografi yang di ajar oleh En Mohd Pua’at bin Ahmad serta pengendaliannya.

studio-02-blog
IMG_0016

Mengenal Peralatan dan perlengkapan Studio Foto:

1. Ruang Studio

Luas ukuran minimal dari studio foto tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan, jika hanya Pas foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio yang luas seperti pada foo keluarga aau grup yang memerlukan ruangan yang besar. Jadi tidak ada ukuran maksimal atau minimal dari studio tersebut.Pada tahap awal studio dapat berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya menyangkut perlengkapan yang harus disimpan seperti kamera, lampu background dan lain-lain.

2. Kamera dan Lensa

Ada tiga jenis kamera saat melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera format kecil yg biasa disebut kamera 35mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap kamera memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemotretan portrait, biasanya digunakan kamera format medium, sedangkan pemotretan still life memakai kamera format besar. Akan tetapi bukan berarti kamera format kecil atau kamera 35mm tidak dapat digunakan untuk pemotretan studio. Saat ini sudah banyak studio foto yang memakai kamera dengan format 35mm untuk pemotretan portrait di studio.

3. Cable Release

Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko bergoyangnya kamera (shake) terutama pade pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau bulb.

4. Electronic Flash Head

Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan gas seketika dan memproduksi cahaya berdurasi singkat.

5. Kabel Sinkronisasi

Kabel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel ini menghubungkan kamera dengan lampu studio.

6. Triger dan receiver

Alat ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala saat tombol rana kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera.

7. Alat Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter

Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan untuk menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera, Sebelum menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yang digunakan

8. Alat pengukur Suhu warna / Color Meter

Untuk mengetahui suhu warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya yang digunakan pada saat pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu warna atau color meter. Alat ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu warna sehingga bias didapat nilai dari white balance yang akan disetting di kamera atau penggunaan filter warna yang tepat untuk kamera. Suhu warna atau white balance dari lampu studio yang masih baru biasanya berkisar 5500 Kelvin atau lebih sehingga hasil yang didapat menjadi kebiru-biruan dan seiring dengan pemakaian dari lampu flash studio tersebut suhu warna berangsur-angsur turun hingga bisa mencapai 4300 Kelvin dan menjadi kekuning-kuningan. Dengan alat pengukur suhu warna tersebut maka akan bisa didapat suhu warna yang tepat.

9. Standar Reflektor

Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar reflector yang menghasilkan cahaya yang langsung dan keras.

10. Reflektor

Reflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan pantulan dari cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih, perak dan emas dimana masing-masing warna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut.

11. Payung Studio

Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus serta pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector. Alat ini sangat efektif digunakan pada pemotretan yang membutuhkan cakupan area cahaya yang luas, namun dibanding dengan standar reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan. White Convertible Umbrella – Shoot Throught Umbrella/Transparance Umbrella

12. Softbox

Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi dibandingkan dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena cakupan cahaya yang dihasilkan softbox lebih terbatas, ukuran softbox juga mempengaruhi hasil yang didapat, semakin besar ukuran softbox akan semakin lembut cahaya yang dihasilkan. Softbox dapat menghasilkan efek bayangan persegi pada mata model.

13. Octo Dome

Octo Dome sama seperti Softbox menghasilkan efek cahaya yang lebih halus dan cahaya yang terarah, selain itu octodome menghasilkan efek bayangan segi delapan pada pupil mata model.

14. Snoot

Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar mendapatkan efek spot, Alat ini biasanya digunakan di diatas dan dibelakang objek untuk menyinari rambut sehingga objek terpisah dengan latar belakang. misalnya untuk Hairlight.